CIREBON, (etnonologimedia.id).- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Doni Monardo bersama Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri, meninjau kesiapan kegiatan penyekatan di GT Palimanan, Kabupaten Cirebon, Kamis (29/4/2021).
Setelah menerima paparan dari Satlantas Polresta Cirebon, Doni Monardo menyaksikan simulasi penyekatan kendaraan masyarakat yang nekat mudik.
Ahmad Dofiri mengatakan, pada saatnya penyekatan nanti, terdapat titik penyekatan tertentu yang dijaga petugas selama 1×24 jam. Petugas yang berjaga merupakan petugas gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP dan dinas atau institusi terkait lainnya.
“Jumlah petugas di masing-masing pos berbeda, tergantung kapasitasnya. Jadi antara yang di jalur arteri dan tol tentunya berbeda. Yang jelas kita pastikan tugas selama 1×24 jam terbagi dalam tiga shift per 8 jam,” kata Dofiri.
Di Jawa Barat, kata Kapolda, jumlah titik penyekatan ada 158 titik. Dari jumlah tersebut, 22 titik ada di jalur tol dan 160 titik berada di jalur arteri. Sedangkan daerah di Jawa Barat yang masuk aglomerasi terdapat di dua titik, yakni Bodetabek dan Bandung Raya.
Di daerah aglomerasi tersebut, kata Dofiri, memang ada pengecualian. Di mana kegiatan boleh dilakukan di dalam kota tersebut.
“Kita sudah atur sedemikian rupa, melihat dari plat nomor kendaraannya. Seperti Bandung leter D, berarti di belakangnya antara leter Bandung Kota/Kabupaten, Cimahi, Bandung Barat, itu yang kita perbolehkan (masyarakat, Red) melakukan kegiatan di daerah yang masuk aglomerasi. Untuk Cirebon tidak ada aglomerasi,” kata Dofiri.
Dapat dikendalikan
Sebelumnya, imbuh Dofiri, pihaknya juga telah melakukan rapat membahas perkembangan penanganan Covid-19 di Jawa Barat.
Dijelaskan Dofiri, seperti yang disampaikan Gubernur Jabar dalam rapat tersebut, sampai saat ini angka kasus positif di Jabar masih dapat dikendalikan. Selain itu, kabupaten maupun kota di Jabar tidak ada yang masuk zona merah.
“Artinya masih cukup terkendali, karena itu kita harapkan ini harus dipertahankan. Jangan sampai gara-gara libur Lebaran, kemudian orang mudik membuat lonjakan arus mudik tinggi sehingga penyebarannya jadi tinggi,” paparnya.
Ia juga memastikan, penyekatan cukup efektif mengendalikan Covid-19. “Tapi intinya masyarakat jangan takut karena penyekatan, namun kita semua harus sadar bahwa Covid-19 sangat berbahaya, sehingga harus bersama-sama mengantisipasi dan mencegahnya,” pungkasnya. (EM-03)