CIREBON, (etnologimedia.id).- Tingkat keterisian pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kota Cirebon masih 41 persen. Kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 diminta terus ditingkatkan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, usai menghadiri rapat koordinasi pimpinan daerah se-Jawa Barat di Istana Presiden Bogor, Kamis, (27/5/2021). “Tadi saya sudah mencatat sejumlah poin mengenai Kota Cirebon,” ungkap Eti.
Di antaranya Bed Occupancy Ratio (BOR) di Kota Cirebon kini mencapai 41 persen. Angka tersebut masih termasuk aman. “Kalau sudah 50 persen, harus waspada,” tegas Eti.
Pada kesempatan itu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, juga menekankan kepada setiap kepala daerah di Jabar untuk memahami sejumlah indikator penyebaran Covid-19. “Perhatikan tingkat kesembuhan, kematian, kasus aktif dan indikator lainnya,” ungkap Eti.
Sehingga dapat diambil langkah yang tepat untuk penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di masing-masing daerah.
Roda perekonomian juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah. “Bagaimana menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dengan pencegahan penyebaran Covid-19,” ungkap Eti.
Untuk itu, vaksinasi Covid-19 diminta untuk terus digencarkan. Vaksinasi Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat merupakan ikhtiar untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Presiden tadi juga meminta jangan sampai kejadian di India terjadi di Indonesia, sehingga kewaspadaan diminta terus ditingkatkan,” tegas Eti.
Sementara itu, dari Kota Cirebon dilaporkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon terus menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk warganya.
“Bahkan Kota Cirebon menjadi salah satu dari lima daerah di Jabar yang tercepat dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi.
Menurutnya, vaksinasi Covid-19 untuk pekerja di bidang layanan publik saat ini bahkan sudah mencapai 120 persen atau mencapai 26 ribu. Padahal target vaksinasi Covid-19 untuk pekerja di bidang layanan publik hanya 24 ribu. “Saat ini kita fokus untuk vaksinasi Covid-19 untuk lanjut usia (lansia),” ungkap Agus.
Vaksinasi Covid-19 untuk lansia baru mencapai 25 persen. Mereka sudah meminta kepada setiap camat untuk mengorganisir lansia yang ada di lingkungan mereka. “Proses vaksinasi Covid-19 untuk lansia juga didekatkan dengan tempat tinggal mereka,” ungkap Agus.
Di antaranya di puskesmas dan kelurahan. Seiring dengan pengiriman vaksin Covid-19 dari Provinsi Jabar yang terus dilakukan, Agus berharap angka vaksinasi Covid-19 untuk lansia juga terus meningkat.
Sedangkan untuk kapasitas ruang isolasi, sejumlah rumah sakit juga telah diminta untuk meningkatkan kapasitas ruang isolasi Covid-19. Untuk RSD Gunung Jati dan RS Ciremai, kapasitas ruang isolasi sudah ditingkatkan dari 100 menjadi 140 tempat tidur.
Sementara itu, mengenai Kota Cirebon yang masuk zona merah, Agus mengakui di antaranya disumbangkan oleh tingginya mobilitas masyarakat saat libur lebaran 2021. “Namun puncaknya sudah terlewati,” ungkap Agus.
Tingginya angka warga yang terpapar Covid-19 terjadi pada 21 dan 22 Mei lalu. Pada 21 Mei 2021, terdapat 39 kasus baru dan pada 22 Mei 2021 terdapat 73 kasus baru. “Tapi hari berikutnya sudah turun menjadi 14,” ungkap Agus. (EM-07)