CIREBON, (etnologimedia.id).- Penanggulangan wabah Covid-19 tidak hanya menjadi kewajiban gugus tugas semata, melainkan juga menjadi kewajiban bersama, di antaranya masyarakat. Sosialisasi 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi akan terus dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon untuk menekan penyebaran wabah ini.
Demikian diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati saat memberikan sambutan dalam kegiatan ‘Sosialisasi Percepatan Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 bagi Kepala TK, SD, SMP dan SMA/SMK Sederajat se-Kota Cirebon Menghadapi Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka’, di Gedung Korpri, Sabtu, (29/5/2021).
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, kita tahu bahwa kekhawatiran selalu ada dalam situasi pandemi Covid-19 ini. Kota Cirebon saat ini berada di zona merah, tentu dengan adanya sosialisasi ini akan membantu menyebarkan informasi 5M kepada masyarakat,” tutur Eti.
Apalagi, menurutnya, sosialisasi ini diberikan kepada para tenaga pendidik, sehingga diharapkan hasil dari sosialisasi tersebut bisa disebarkan ke lingkungan sekolahnya masing-masing.
“Zona merah ini sekaligus memberikan peringatan kepada kita untuk selalu berhati-hati dan terus menerapkan protokol kesehatan” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Pemda Kota Cirebon bersama PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) melaksanakan kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Eti menambahkan, pergerakan manusia di Kota Cirebon sangat masif karena Kota Cirebon merupakan sentral di wilayah III Cirebon.
“Kota Cirebon kurang lebih memiliki 350 ribu warga, namun saat aktivitas di siang hari setidaknya ada sekitar 2 juta warga, mereka berasal dari berbagai daerah di sekitar Cirebon. Tak heran jika Kota Cirebon saat ini masuk zona merah. Kemudian, tingkat penggunaan ojek online di Kota Cirebon itu tertinggi kedua di Jawa Barat setelah Kota Bandung.” katanya.
Eti juga menegaskan, dibutuhkan peranan masyarakat dalam kontribusi penanganan Covid-19 ini.
“Yang jelas gugus tugas saja tidak akan berhasil dalam menangani wabah ini. Maka saya ajak warga, ayo kita bersama-sama terapkan 5M dalam kehidupan kita. Prokes harus tetap kita lakukan. Yang harus kita lakukan itu adalah sosialisasi bersama, apalagi pendidikan di Kota Cirebon itu kerap menjadi rujukan, banyak warga luar Kota Cirebon yang ingin anaknya bersekolah di sini, untuk itu para pendidik harus menjadi garda terdepan di sekolahnya masing-masing dalam penanganan Covid-19,” kata Eti.
Sementara itu, Komisaris PT PTP, Sabri Saiman mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian PT PTP dalam penanganan Covid-19.
“Tadi Ibu Eti mengatakan bahwa warga Kota Cirebon hanya sekitar 350 ribu jiwa saja, tapi interaksi di sini sepertinya tidak mudah untuk menekan wabah Covid-19, mengingat warga luar Kota Cirebon juga banyak yang beraktivitas di sini. Untuk itulah sosialisasi kepada masyarakat harus terus dilakukan agar mereka memiliki pertahanan tubuh yang tangguh untuk melawan virus Covid-19,” katanya.
Ia menambahkan, sebagai salah satu BUMN, PT PTP mengharapkan sosialisasi ini bisa memberikan informasi secara positif kepada masyarakat.
“Tujuannya untuk masyarakat juga. Kita juga imbau agar BUMN lainnya untuk turut serta memberikan sosialisasi penanganan Covid-19 ini melalui CSR nya,” ujarnya. (EM-07)