CIREBON, (etnologimedia.id).- PT Kereta Api Indonesia (Persero) selalu berupaya meningkatkan pelayanannya, salah satunya dengan mempercepat waktu tempuh KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir – Surabaya Pasarturi/PP menjadi hanya 8 jam 30 menit per 1 Juni 2021.
Sebelumnya, waktu tempuh KA ini (Tahun 2020) adalah 8 jam 44 menit, dan pada Tahun 2019 waktu tempuhnya adalah 9 jam.
Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Suprapto mengatakan, dengan durasi perjalanan yang lebih cepat, waktu pelanggan menjadi lebih efisien dan tetap nyaman dengan penerapan protokol kesehatan di kereta api.
“Peningkatan Percepatan KA ini bisa membuat waktu tempuh KA Argo Bromo Anggrek menjadi lebih cepat dan efesien, mengingat bahwa KA Argo Bromo Anggrek merupakan salah satu kereta api unggulan dan banyak diminati masyarakat. Selain itu, hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen KAI dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan setia KAI,” katanya.
“Kami mengimbau kepada pelanggan setia KA Argo Bromo Anggrek khususnya yang berangkat dari stasiun Cirebon agar memastikan kembali jadwal keberangkatannya supaya tidak tertinggal,” imbau Suprapto.
Suprapto menjelaskan, tiket KA Argo Bromo Anggrek sudah dapat dipesan melalui aplikasi KAI Access, web KAI, serta chanel penjualan tiket resmi lainnya.
Sebagai langkah protokol kesehatan, pelanggan disyaratkan melampirkan surat keterangan bebas Covid-19 berupa surat keterangan negatif Rapid Test Antigen atau RT-PCR yang diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam atau GeNose C19 yang diambil dalam kurun waktu maksimal 1×24 jam.
“Untuk membantu melengkapi syarat surat bebas Covid-19 tersebut, KAI Daop 3 Cirebon menyediakan layanan Rapid Test Antigen seharga Rp 85.000 di 3 Stasiun (Stasiun Cirebon, Stasiun Cirebon Prujakan dan Stasiun Jatibarang) dan pemeriksaan GeNose C19 seharga Rp 30.000 di 5 stasiun (Stasiun Cirebon, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Jatibarang, Stasiun Haurgeulis dan Stasiun Brebes),” katanya.
Ia pun mengungkapkan, untuk mencegah penyebaran Covid-19, setiap pelanggan KA Jarak Jauh termasuk KA Argo Bromo Anggrek juga harus dalam kondisi sehat.
“Para penumpang tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam, serta suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, serta memakai masker kain 3 lapis atau masker medis yang menutupi hidung dan mulut,” kata Suprapto.
Suprapto berharap, peningkatan layanan KA Argo Bromo Anggrek ini akan memberikan nilai tambah bagi para pelanggan di samping keunggulan-keunggulan yang ditawarkan lainnya. Di antaranya penerapan protokol kesehatan yang ketat serta para petugas yang telah divaksin Covid-19.
Selain itu, kata Suprapto, pelanggan tetap bisa produktif selama perjalanan dan menikmati pemandangan indah di sepanjang jalur serta kuliner di atas kereta.
“Sejak 1 Juni 2021 juga, KAI melalui anak usahanya yaitu KAI Services memberikan pelayanan makan dan mempertunjukkan live cooking, di mana masakan yang disajikan dimasak secara langsung selama perjalanan. Proses live cooking dilakukan oleh koki-koki pilihan KAI Services secara higienis, profesional, dan tetap memperhatikan keselamatan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk saat ini, live cooking dilayani pada KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir – Surabaya Pasarturi/PP dan tidak menutup kemungkinan akan dilayani pada kereta api lainnya.
“Adapun menu yang dimasak secara langsung pada perjalanan KA tersebut adalah Nasi Goreng Parahyangan Legend, Nasi Rames Ayam Serundeng, Selat Solo, dan Bakmi Godog Jawa,” kata Suprapto.
Ia berharap, layanan ini dapat mengobati kerinduan penikmat perjalanan kereta api serta memberikan pengalaman berkesan mengenai kuliner selama perjalanan kereta api.
“Dengan perjalanan yang cepat dan aman, serta penerapan protokol kesehatan dan persyaratan perjalanan, harapannya dapat menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang makin nyaman, sehat, dan selamat sampai tujuan,” kata Suprapto. (EM-05)