CIREBON, (etnologimedia.id).- Pada hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Cirebon, penerapan protokol kesehatan (prokes) dilaksanakan ketat.
Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon tetap menjaga agar dengan dibukanya sekolah tidak dibarengi dengan meningkatnya kasus baru Covid-19.
Kegiatan PTM dibuka mulai hari ini, Senin (6/9/2021) setelah Kota Cirebon menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
Wakil Wali Kota, Hj. Eti Herawati bersama Sekretaris Daerah (Sekda), H. Agus Mulyadi, meninjau pelaksanaan di sejumlah sekolah.
Eti terlihat mendatangi komplek SD Negeri Kramat, SD Negeri Kebon Melati dan SD Negeri Kesenden. “Saya lihat tadi semua berjalan lancar sesuai prokes,” kata Eti.
Eti sangat senang karena pelaksanaan PTM pada hari pertama prokes di setiap sekolah yang dikunjungi dilakukan dengan ketat. Ia juga meminta, kepatuhan terhadap prokes tetap dilakukan setiap pembelajaran di sekolah.
“Tidak hanya di hari pertama saja, tetapi setiap hari, sehingga PTM bisa berjalan dengan baik dan tidak menjadi tempat baru penyebaran Covid-19,” kata Eti.
Sementara itu, Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi meninjau pelaksanaan PTM di SD Negeri Kartini, SMPN Negeri 1 Kota Cirebon, SMP Negeri 2 Kota Cirebon, Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri 1 Kota Cirebon dan SMA Negeri 1 Kota Cirebon. “Alhamdulillah, ini hari pertama PTM di Kota Cirebon,” kata Agus.
Untuk teknis pengaturan pembelajaran di masa PPKM level 3 ini, menurut Agus, memang diserahkan ke sekolah masing-masing disesuaikan dengan karakter dan kondisi lingkungan mereka.
Diakui Agus, ada sejumlah catatan yang harus diperhatikan di hari pertama PTM ini. Di antaranya di SMP Negeri 1 Kota Cirebon yang telah menerapkan 50 persen di satu kelas namun masih terlihat penuh sehingga diperlukan lagi pengaturan pembelajaran saat tatap muka.
Selain itu, letak SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kota Cirebon yang saling berhadapan sehingga dibutuhkan pengaturan agar saat siswa datang maupun pulang tidak terlihat berkerumun.
Pada kesempatan itu, Agus juga berharap, dengan dibukanya kembali PTM kualitas belajar akan lebih bagus lagi. “Tapi yang harus kita jaga, agar penyebaran Covid-19 ini tetap melandai,” katanya.
Hal itu dikarenakan, dampak dari dibukanya PTM cukup banyak. Mulai dari pergerakan lalu lintas yang tinggi, pergerakan manusia yang semakin intens termasuk pergerakan ekonomi yang mulai naik.
“Kita akan terus menjaga agar pembukaan sektor pendidikan tidak diikuti dengan penambahan kasus,” Kata Agus.
Terpisah, Kepala Seksi Peserta Didik Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih, menjelaskan, pelaksanaan PTM terbatas masih dikombinasikan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). “Istilahnya blended learning,” kata Ade.
Ada pun sekolah yang melaksanakan PTM terbatas pada hari ini untuk jenjang SMP sebanyak 33 sekolah, terdiri dari 17 SMP swasta dan 16 SMP Negeri.
Sedangkan, jumlah total sekolah baik SMP negeri maupun swasta di Kota cIrebon sebanyak 48 sekolah. Sedangkan jenjang SD yang melaksanakan PTM sebanyak 103 sekolah terdiri dari 18 SD swasta dan 85 SD Negeri. Sedangkan jumlah total SD di Kota Cirebon sebanyak 136 sekolah.
“Kalau dipresentasikan ada sekitar 65,70 persen sekolah yang mulai PTM hari ini. Sedangkan sisanya melakukan PTM mulai 7 September 2021 mendatang,” kata Ade.
Kepala SMA Negeri 1 Kota Cirebon, Nendi mengapresiasi gugus tugas Covid-19 Pemda Kota Cirebon yang telah mengizinkan PTM. “SMA Negeri 1 hari ini mulai menerapkan PTM dengan kapasitas setiap kelas 50 persen,” kata Nendi.
Sebelum masuk kelas, setiap siswa harus melewati screening suhu. Jika suhu tubuh di atas 37, maka diarahkan ke gazebo dan tidak diizinkan masuk ke kelas. “Tapi hari ini tidak ada yang suhunya di atas 37,” tuturnya.
Siswa juga diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang telah disiapkan sebelum masuk ke kelas masing-masing. Ruangan yang berpendingin udara , kacanya juga dibuka lebar. “Anak-anak tadi antusias mengikuti PTM,” katanya. (EM-05)