KAB.CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Wilayah pertanian di Kabupaten Cirebon, dijadikan lokasi Demonstration Plot (Demplot) atau lahan percontohan untuk menerapkan Climate Smart Agriculture (CSA) Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) atau teknologi Pertanian Cerdas Iklim.
Luasan lahan yang menjadi percontohan penerapan teknologi tersebut meliputi 72 hektare sawah di Desa Pasuruan, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, turun langsung ke lokasi guna memantau penerapan teknologi yang menjadi percontohan.
Pemprov, kata Uu, mendukung penuh penerapan Demplot CSA SIMURP yang merupakan langkah tepat untuk mengubah bentuk penyuluhan.
“Kalau penyuluhan biasa, masyarakat tidak semangat. Namun dengan teknis ini (demplot), bisa membuat masyarakat semangat untuk bertani,” kata Uu, saat menghadiri Temu Lapang Tani di lokasi, Selasa (8/8/2023).
Menurut Uu, program tersebut penting untuk terus mendorong masyarakat untuk bertani. Karena berdasarkan data, setiap tahun sebanyak 2 persen jumlah petani di Jawa Barat mengalami pengurangan.
Pihaknya juga terus berupaya untuk mendorong meningkatnya jumlah petani di Jawa Barat, salah satunya melalui program Petani Millenial dan sejumlah program lainnya.
“Saya juga sudah minta kepada para kepala daerah, untuk dijadikan pertanian sebagai skala prioritas,” kata Uu.
Sementara, Bupati Cirebon, Imron, mengatakan, jumlah petani di Kabupaten Cirebon juga mengalami penurunan. Salah satunya, karena banyak yang beranggapan, bertani kurang begitu menghasilkan.
Sehingga dirinya menyambut baik terpilihnya Kabupaten Cirebon, untuk ikut terlibat dalam menerapkan teknologi pertanian cerdas iklim.
Hal ini diharapkan, bisa mendorong masyarakat untuk bertani. “Saya juga akan mendorong instansi terkait, untuk memperbaiki infrastruktur di persawahan,” kata Imron.
Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Alex Suheriawan menyebutkan, 72 hektare ‘demplot’ penerapan CSA SIMURP, tersebar di lima kecamatan. Namun, sebagian besar berada di Kecamatan Pabedilan.
Menurut Alex, penerapan SIMURP ini juga, menjadi salah satu antisipasi menghadapi El Nino yang diperkirakan terjadi pada tahun 2023 ini. Bahkan, efektivitas dari sistem ini, sudah bisa dibuktikan. “Selain bisa mengurangi efek rumah kaca, juga bisa meningkatkan produktivitas,” katanya. ***









