KAB.CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih, menjelaskan, pengelolaan koperasi saat ini harus bisa beradaptasi dengan jaman.
Apalagi dengan pesatnya kemajuan teknologi yang harus bisa dimanfaatkan dan diimbangi agar bisa maksimal diterapkan.
Menurut Wabup, koperasi yang memiliki komitmen dan nilai dasar yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong merupakan ‘social capital’ yang dimiliki bangsa Indonesia. Hal tersebut dapat mempertahankan dampak globalisasi dan krisis moneter.
“Membangun koperasi berbasis kearifan lokal dan digital ini merupakan tema yang tepat. Sehingga jika itu selaras maka dalam perwujudan menuju ekonomi kerakyatan yang adil dan modern dapat mudah diraih, ” kata Ayu, sapaan akrab Wabup, saat hadir di acara Hari Koperasi Nasional ke-76 tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2023, di halaman Kantor Dinas Koperasi dan UMKM setempat, Selasa (8/8/2023).
Oleh karenanya, kata Ayu, peran koperasi dalam perekonomian harus terus ditingkatkan. Tidak saja karena ketangguhannya dalam menghadapi krisis ekonomi, tetapi secara internal juga telah mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Sehingga untuk menyesuaikan dengan teknologi yang semakin canggih pada era revolusi industri sekarang ini.
Hendaknya, kata dia, koperasi harus juga mempertimbangkan untuk menciptakan perubahan yang besar pada bisnis koperasi.
Seperti dengan penggunaan aplikasi pencatatan dan pelaporan keuangan, serta bisnis yang efisien dan teruji.
“Koperasi dapat memanfaatkan teknologi digital dengan menggunakan platform ecommerce, aplikasi retail online dan pengembangan aplikasi bisnis lain. Juga akan terintegrasi melalui jaringan ke berbagai institusi, baik pemerintah maupun institusi bisnis lainnya,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra, menambahkan, pada peringatan Harkopnas yang digelar dengan 15 kegiatan ini, berusaha membantu masyarakat Kabupaten Cirebon.
Menurut Dadang, koperasi tidak hanya berkutat pada simpan pinjam untuk anggotanya saja, tetapi lebih bermakna untuk masyarakat Kabupaten Cirebon. Salah satunya, yaitu mendampingi koperasi yang memberikan CSR bagi kaum difable.
“Selain itu juga, kemitraan kewirausahaan tetap dilanjutkan. Seperti pembinaan koperasi dan para pelaku UMKM di Kabupaten Cirebon agar dapat berkiprah di tingkat nasional maupun regional,” pungkasnya.***