Kualitas Udara Masih Baik, IKLH Kabupaten Cirebon Kategori Moderat

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, saat hadir di kegiatan penanaman pohon yang digagas Polresta Cirebon di Desa Krandon, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Rabu (23/8/2023).

KAB.CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) Kabupaten Cirebon berada di angka 81,03 atau kategori sedang.

Hasil itu diperoleh atas pemeriksaan rutin yang dilakukan tim teknis setiap tahun yang dilakukan dua kali per semester.

Indikator IKLH didalamnya dipengaruhi atas indeks kualitas udara (IKU) dan indeks kualitas air (IKA) yang berpengaruh besar dan menjadi penentu kualitas lingkungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, menerangkan, berkaitan dengan isu polusi udara di Jakarta masih jauh berbeda dengan wilayahnya.

Sejauh ini, kata Iwan, Kabupaten Cirebon masih berkategori baik dalam hal kualitas udara sehingga diklaim masih layak hirup.

“Angka yang keluar atas IKLH hasil pemeriksaan di semester pertama tahun 2023 ini. Bahwa polisi udara di Kabupaten Cirebon masih kategori baik dengan kisaran 81,03 moderat,” ungkap Iwan, aaat hadir di kegiatan penanaman pohon yang digagas Polresta Cirebon di Desa Krandon, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Rabu (23/8/2023).

Iwan menyebutkan, dua faktor yang mempengaruhi IKLH seperti kualitas udara dan air harus terus dikontrol. Seperti untuk udara diantaranya dari polusi kendaraan, buangan asap industri, dan rumah kaca.

“Sejauh ini, mungkin yang paling relevan terkait aktivitas kendaraan, kalau Industri besar seperti PLTU, Indocement dan lain-lain. Mereka sudah punya syarat operasional, ketika itu beroperasi harus di bawah angka toleransi pencemaran lingkungan,” ucapnya.

Saat ini, kata Iwan, pihaknya bersama instansi terkait juga terus melakukan upaya penurunan indeks agar kualitas udara di wilayahnya bisa lebih baik.

Salah satunya, pengawasan aktivitas industri dan upaya penghijauan dengan cara menanam pohon yang salah satunya dilaksanakan hari ini bersama Polresta Cirebon.

“Ada juga program kampung iklim atau istilahnya proklim, yaitu mendorong desa atau komunitas yang konsen menjaga lingkungan melalui upaya pelestarian vegetasi,” katanya.

Meski isu polisi udara hangat diperbincangkan, Iwan belum menginstruksikan masyarakat untuk menggunakan masker ketika bepergian. Sebab, pihaknya mengklaim, kualitas udara di wilayahnya masih layak untuk dihirup atau belum tercemar polusi.

“Sejauh ini kita belum ke arah sana ya (imbauan pakai masker), karena pengukuran-pengukuran kita belum menunjukkan angka yang sifatnya relatif bahaya,” katanya.***