KOTA CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati mengatakan, pembekalan tentang keimanan perlu dilakukan lembaga pendidikan Islam, agar anak-anak memahami norma agama dalam kehidupan bermasyarakat.
“Edukasi tentang keimanan akan menjadi bekal bagi anak-anak untuk memahami larangan dan kewajiban sebagai umat Islam,” kata Eti usai membuka peragaan manasik haji anak-anak santri PAUDQU, TKQ dan TPQ Se-Kota Cirebon di MAN 1 Kota Cirebon, Rabu (23/8/2023).
Kegiatan manasik haji bagi anak-anak ini ini untuk mengenalkan tentang rukun Islam kelima pada anak usia dini.
Peragaan manasik haji, menurut Eti, menjadi salah satu upaya pemerintah mengenalkan keimanan pada anak-anak. Selama mengikuti peragaan manasik haji, mereka akan dijelaskan tentang sejarah dan tata cara menjalankan ibadah haji.
“Anak-anak akan belajar tata cara haji sekaligus praktik. Tentu dibimbing oleh panitia manasik haji tersebut,” tuturnya.
Eti berharap, peragaan manasik haji dapat memberikan kesan mendalam pada jiwa dan alam bawah sadar anak. Sehingga dapat membentuk karakter patuh dan tunduk kepada nilai-nilai keagaman.
“Semoga dipertahankan terus pada masa-masa yang akan datang demi menciptakan generasi yang berkarakter dan beriman sejak dini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon, H. Saefuddin Jazuli, M.Si., menjelaskan, peragaan manasik haji diikuti sebanyak 200 anak-anak dari 20 PAUDQU, TKQ dan TPQ. Lembaga pendidikan tersebut di bawah naungan Kemenag Kota Cirebon.
“Rutin kami laksanakan dengan melibatkan PAUDQU, TKQ dan TPQ di Kota Cirebon,” ungkapnya.
Menurut Jazuli, manasik haji untuk anak usia dini perlu dilakukan. Sebab, rentang antara usia 0 sampai 6 tahun anak-anak di masa-masa emas. Maka perlu edukasi tentang keimanan untuk mencegah perbuatan terlarang saat dewasa nanti.*** (adv)