Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Wednesday, 25 June 2025
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Daerah
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Beranda Pendidikan

Sosialisasi di SMAN 1 Astanajapura, Global Katalyst Tawarkan Siswa Lanjutkan Pendidikan ke Jerman

Penulis: Ryan Haryanto
23 August 2023 | 19:31
Reading Time: 2 mins read
Sosialisasi program Global Katalyst Jerman di SMAN Astanajapura Kabupaten Cirebon, Selasa (22/8/2023).*/Ryan Haryanto

Sosialisasi program Global Katalyst Jerman di SMAN Astanajapura Kabupaten Cirebon, Selasa (22/8/2023).*/Ryan Haryanto

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on LineShare on Telegram

KAB.CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Global Katalyst Jerman kembali melakukan sosialisasi kepada sekolah dan kampus di wilayah Cirebon dan sekitarnya, untuk melaksanakan program agar bisa mengarahkan siswa-siswanya melanjutkan studi ke luar negeri, khususnya negara Jerman.

Kali ini sosialisasi dilakukan di SMA Negeri 1 Astanajapura Cirebon, Selasa (22/8/2023), dengan dihadiri oleh SMA/SMK dan kampus di wilayah Cirebon, Indramayu, dan Purwakarta.

Baca Juga

Barak Militer hingga Sekolah Unggulan, Ini Terobosan Pemkab Kabupaten Cirebon di Hardiknas 2025

Upaya Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Wali Kota Lantik Pejabat Fungsional Pengawas Sekolah

Wisuda Perdana UMMADA di Tanggal Cantik, 479 Mahasiswa Siap Berkarya di Dunia Profesi

Founder Global Katalyst, Doddy Primanda Kadarisman mengatakan, Jerman saat ini merupakan salahsatu negara dengan industri terbaik di dunia. Namun, saat ini Jerman membutuhkan 4 juta tenaga kerja profesional, dan sampai 2030 nanti dibutuhkan 10 juta tenaga kerja.

“Tenaga kerja yang dibutuhkan banyak berasal dari luar, karena di Jerman sendiri seperti piramida terbalik, usia tua lebih banyak dibanding usia muda. Makanya banyak membutuhkan tenaga profesional dari luar,” kata Doddy.

Menurut Doddy, Global Katalyst sebagai organisasi non profit yang terdaftar di negara Jerman, terus mendorong sekolah untuk mandiri secara informasi dan memiliki program secara mandiri tanpa bantuan pihak lain untuk bisa memberangkatkan siswanya melanjutkan pendidikan di luar negeri.

“Bidang kami sosial pendidikan, tidak melayani yang ingin menjadi TKI ke luar negeri. Karena non profit, program yang dijalankan juga dengan biaya terjangkau dan efisien,” ujarnya.

Doddy mengungkapkan, penyaluran siswa nanti akan diatur oleh Pemerintah Jerman sesuai dengan kebutuhan yang ada. Terdapat 200 jurusan lebih di banyak kampus di Jerman yang bisa dipilih oleh siswa dari Indonesia.

“Program ausbildung yang diminati, melamarnya teknik industri terlebih dahulu baru ke kampus. Karena, setiap jurusan kampusnya berbeda lantaran pendidikan vokasi,” ungkapnya.

Kenapa pendidikan vokasi, menurut Doddy, karena program vokasi, orangtua tidak perlu mengeluarkan biaya besar. Pasalnya, siswa setelah sampai di Jerman sudah langsung menghidupi dirinya melalui training industri, sehingga bisa saving.

“Ini yang saya lihat menjadi peluang yang cukup besar, karena banyak siswa Indonesia yang kuliah di luar negeri terhalang biaya kuliah dan biaya hidup yang cukup besar. Dengan demikian, mereka bisa kuliah di sentra pendidikan terbaik di dunia, dan mendapat income dari training industri untuk membiayai hidupnya,” ujar Doddy.

Menurut Doddy, saat mereka lulus akan mendapatkan sertifikat profesi yang berlaku seumur hidup bisa dipergunakan diberbagai negara di dunia.

Lanjut Doddy, persiapan yang harus dilakukan di antaranya kursus bahasa dengan menyiapkan buku-buku, mengikuti ujian, visa, penerjemahan dokumen, tiket pesawat, dan biaya hidup bulan pertama di Jerman.

“Semua itu harus dipersiapkan, namun apabila ada siswa-siswa berhalangan dengan masalah finansial untuk menyiapkannya, maka Global Katalyst akan meminjamkan kepada siswa tersebut dengan pengembalian tanpa bunga dengan jangka waktu satu hingga dua tahun setelah mendapatkan income,” paparnya.

Saat ini sudah ada lebih dari 150 sekolah di seluruh Indonesia di 4 provinsi dan belasan kampus yang menjalin kerjasama dengan Global Katalyst.

Sementara, guru SMAN 1 Astanajapura yang juga partner Global Katalyst, Ruwanti Wulandari mengatakan, sudah satu tahun berjalan, semua sekolah di wilayah Cirebon menyambut baik program dari Global Katalyst ini. Karena, semua siswa pada dasarnya memiliki kesempatan yang sama.

“Program ini belum dilaksanakan di semua sekolah. Diawali dari SMAN 1 Asjap yang sudah berjalan 4 bulan. Sementara, di sekolah lain baru tahap MOU,” katanya.

Ruwanti menjelaskan, ada tiga orang yang mengikuti program angkatan pertama untuk diberangkatkan ke Jerman. Selama ini mereka belajar bahasa Jerman melalui online.

“Pembelajaran bahasa Jerman saat ini masih online, namun apabila terdapat 20 orang sesuai konfigurasi yang diinginkan, maka akan didatangkan pengajar secara offline,” jelasnya.

Diakuinya, di SMAN 1 Asjap sendiri sudah ada 5 orang yang berminat, namun saat ini masih progres untuk penambahan siswa yang lain.

“Saya berharap melalui program ini, siswa SMAN 1 Asjap bisa berwawasan global, sukses di Jerman dan lebih profesional. Sehingga, tiga, empat tahun ke depan bisa kembali ke Indonesia dengan sertifikat profesionalnya, bisa berbahasa Jerman dengan baik, apalagi bisa memulai usaha dan membuka lapangan pekerjaan, itu hal yang sangat luar biasa,” pungkasnya.***

Tags: CirebonGlobal KatalystPendidikanSekolah
Dapatkan update berita pilihan, dan artikel menarik lain setiap hari dari etnologimedia.com, klik untuk mengikuti Google News etnologimedia.com.

Terkait Berita

Bupati Imron: Sekolah di Perbatasan Harus Punya Fasilitas Layak
Daerah

Bupati Imron: Sekolah di Perbatasan Harus Punya Fasilitas Layak

13 June 2025 | 08:41
Tak Ada Lagi Zonasi, SPMB SMP 2025 Gunakan Jalur Domisili
Pendidikan

Tak Ada Lagi Zonasi, SPMB SMP 2025 Gunakan Jalur Domisili

11 June 2025 | 20:14
Sekolah Unggulan Diluncurkan, Bupati Cirebon Tekankan Mutu dan Akhlak
Daerah

Sekolah Unggulan Diluncurkan, Bupati Cirebon Tekankan Mutu dan Akhlak

06 May 2025 | 12:55
Barak Militer hingga Sekolah Unggulan, Ini Terobosan Pemkab Kabupaten Cirebon di Hardiknas 2025
Daerah

Barak Militer hingga Sekolah Unggulan, Ini Terobosan Pemkab Kabupaten Cirebon di Hardiknas 2025

04 May 2025 | 20:29
Upaya Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Wali Kota Lantik Pejabat Fungsional Pengawas Sekolah
Pendidikan

Upaya Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Wali Kota Lantik Pejabat Fungsional Pengawas Sekolah

18 March 2025 | 15:23
Wisuda Perdana UMMADA di Tanggal Cantik, 479 Mahasiswa Siap Berkarya di Dunia Profesi
Daerah

Wisuda Perdana UMMADA di Tanggal Cantik, 479 Mahasiswa Siap Berkarya di Dunia Profesi

12 December 2024 | 17:17
Berita berikutnya
Peragaan Manasik Haji Anak-anak, Wawali : Ciptakan Generasi Berkarakter dan Beriman Sejak Dini

Peragaan Manasik Haji Anak-anak, Wawali : Ciptakan Generasi Berkarakter dan Beriman Sejak Dini

Rekomendasi

Kawasan Mewah CitraLand Cirebon Cocok bagi Keluarga Modern

Kawasan Mewah CitraLand Cirebon Cocok bagi Keluarga Modern

28 May 2021 | 13:23
Realisasikan Jabar Juara Lahir Batin, Biro Kesra Cetak Enam Ribu Penghafal Alquran

Realisasikan Jabar Juara Lahir Batin, Biro Kesra Cetak Enam Ribu Penghafal Alquran

29 August 2023 | 09:13
67 Motif Batik Khas Cirebon Resmi Diakui, Pemkab Terima Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal

67 Motif Batik Khas Cirebon Resmi Diakui, Pemkab Terima Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal

19 March 2025 | 15:35

BeritaTerpopuler

  • Sikapi Tragedi Tambang Gunung Kuda, Ketua KNPI: Ini Bencana Kebijakan

  • Rahasia Sehat Alami: Manfaat Luar Biasa Cuka Kurma yang Jarang Diketahui

  • Kerja Remote dengan Hp Bisa Berpenghasilan hingga Rp10 Juta, Simak Tips Sukses dari Vina Muliana

  • Sinergi Pemkab Cirebon dan Swasta Siapkan SDM Tembus Pasar Kerja di Jepang

  • Fakta Menarik: Ternyata SCOBY atau ‘Jamur’ Kombucha Bisa Dimakan

Etnologi Media

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sosok

Layanan dan Informasi

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Copyright @ 2021 PT Digital Etnologi Solution. All rights reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks

© 2021 PT Digital Etnologi Solution - Inspirasi Generasi Terkini.