KAB.CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Prestasi seni terus ditorehkan sanggar Missmala Dancer Crew asal Ciledug Lor, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon. Tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, sanggar binaan Nana Mulyana bersama putrinya Tina Rosnawati itu, sudah sering tampil di event-event Internasional.
Penanggungjawab Sanggar Missmala, Nana Mulyana mengatakan, belum lama ini bersama Gentra Lestari Budaya (GLB) mengikuti ajang penampilan seni di Yunani. Bahkan, pada tanggal 21-27 Agustus 2023 kemarin, sanggar Missmala juga tampil pada acara Melaka Art & Performance Festival di Malaysia.
Anak anak Sanggar Missmala Dance Crew yang turut pentas di Melaka Malaysia di antaranya, Khumaira Rizqiana Mekha, Anggun Mesha putri, Devaiya adellin maleek Adeeva Shakila Rifai, Gadissa azkadina alfrisyah, dan Nazela Kusuma putri.
“Alhamdulillah, kami sudah sering tampil mengisi acara-acara di tingkat daerah, nasional, bahkan internasional. Di Melaka Malaysia, kami tampilkan tari Jaipong Kreasi,” ujar Nana saat ditemui di acara Riksa Budaya Jawa Barat 2023, di Alun-alun Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Minggu (27/8/2023).
Nana menjelaskan, sanggar Missmala didirikan lima tahun yang lalu, kini sudah memiliki siswa sebanyak 300 orang. Sebagian besar merupakan pelajar mulai TK, SD, SMP, dan SMA yang berasal dari wilayah Cirebon, Kuningan, Majalengka, hingga Jawa Tengah.
“Kami mengajarkan beragam tarian nusantara. Namun diutamakan jaipong kreasi, perpaduan jaipong, pencak silat, dan tari topeng sebagai ciri khas Kabupaten Cirebon,” jelas Nana.
Ia mengungkapkan, melalui prestasi seni, banyak siswa-siswanya yang menggunakan jalur prestasi seni untuk mendaftarkan diri masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
“Kami mempromosikan sanggar melalui berbagai kegiatan lomba. Kalah menang bukan menjadi utama, yang terpenting punya pengalaman dan bisa disaksikan banyak orang,” ungkapnya.
Nana berharap, ke depan kesenian di wilayah Cirebon bisa lebih maju. Masih banyak ragam dan pelaku seni yang harus diperhatikan sehingga seni Cirebon bisa tetap lestari.
“Makanya kami banyak menerima siswa anak-anak usia dini, dengan tujuan ingin memperkenalkan seni lebih luas agar masyarakat lebih mencintai seni dan budaya warisan leluhur,” tandasnya.***