Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Thursday, 11 September 2025
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Etnologi Media
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Daerah
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks
Beranda Daerah

Soal Penanganan Kemiskinan, Sekda: Kami Jadikan Evaluasi

Penulis: Mamat Rahmat
31 August 2023 | 09:57
Reading Time: 3 mins read
Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva'i.

Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva'i.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on LineShare on Telegram

KAB.CIREBON- (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Pemerintah Kabupaten Cirebon merespon soal dinamika pengentasan kemiskinan yang dianggap kurang maksimal.

Terlebih, soal pernyataan yang dirilis sejumlah lembaga tinggi di pemerintahan pusat perihal minimnya anggaran yang dialokasikan dalam program pengentasan kemiskinan sehingga berasumsi adanya ketidakseriusan.

Baca Juga

Menteri PPPA Tinjau Anak Berhadapan dengan Hukum, Bupati Imron Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat

KBBI Hadirkan Ruang Baru Pecinta Buku di Tengah Era Digital

Pemerintah Pusat Siap Dukung Pemulihan Gedung DPRD Kabupaten Cirebon

Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva’i, menyebutkan, semua masukan akan dijadikan bahan evaluasi untuk kinerja yang lebih baik.

Dijelaskan Hilmy, selama ini ada beberapa permasalahan yang menjadi dasar perbedaan pandangan terhadap program pengentasan kemiskinan.

Salah satu masalah dasar adalah terkait data yang dimiliki setiap instansi. Ia menjelaskan, masih ada perbedaan data warga miskin yang dimiliki oleh Pemkab Cirebon dengan pihak lainnya.

“Dalam kesempatan ini, yang terpenting, semua masukan termasuk pemberitaan terkait penanganan kemiskinan ini akan kita jadikan bahan evaluasi terutama bagi internal Pemkab Cirebon sendiri,” ujar Hilmy, dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Hilmy menyebutkan, pihaknya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dan memantau atas penyebarluasan informasi kepada pemerintah.

Hilmy menyampaikan, Pemkab Cirebon akan melakukan komunikasi dengan Korsupgah KPK dan Kementerian Dalam Negeri terkait penanganan kemiskinan yang sesuai, termasuk data maupun kategori kemiskinan itu sendiri dengan Kementerian Sosial.

“Kategori kemiskinan itu kan ada miskin ekstrim, miskin biasa dan ada apalagi namanya. Nanti kami komunikasikan dengan Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial,” ungkap Hilmy.

Ia juga menekankan di pihak internal seperti Bappelitbangda, Inspektorat maupun Dinas Sosial untuk menyelaraskan data yang dimiliki dengan data yang dimiliki instansi atas.

“Siapa tahu, ada kesalahan teknis yang kami lakukan, sehingga menjadikan data itu berbeda,” tambahnya.

Disinggung mengenai angka dalam anggaran penanganan kemiskinan, Hilmy sebut dirinya tidak mengetahui secara pasti.

Namun, ia menyebut, sudah ada beberapa program yang dijalankan Pemkab Cirebon dalam upaya pengentasan kemiskinan itu sendiri.

“Soal angka pasti saya tidak berani menyebutkan, karena khawatir salah. Tapi intinya, Pemkab Cirebon sudah menggelontorkan anggaran untuk program pengentasan kemiskinan, seperti bantuan rutilahu, bantuan sosial bagi penyandang disabilitas, bantuan bagi warga terdampak pandemi, dan beberapa program lainnya, termasuk iuran JKN bagi masyarakat,” terangnya.

Hilmy menambahkan, dengan program yang dijalankan, dinilai sudah berhasil menekan angka masyarakat miskin ekstrim di Kabupaten Cirebon.

“Sekali lagi, pernyataan ini bukan bantahan atas pemberitaan yang beredar. Akan tetapi kami coba menyelaraskan saja. Kami akan lebih fokus lagi dalam program pengentasan kemiskinan ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kabupaten Cirebon merilis bahwa Kabupaten Cirebon merupakan lima besar daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Jawa Barat.

Tercatat, Kabupaten Cirebon berada dalam urutan kedua daerah dengan penduduk miskin terbanyak di bawah Kabupaten Garut. Sementara, urutan selanjutnya ada Kabupaten Bandung, Cianjur, dan Indramayu.

Menurut data BPS , jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cirebon di Agustus tahun 2023, ada 266.110 jiwa atau sekitar 12,01 persen. Sementara, jumlah penduduk Kabupaten Cirebon sekitar, 2.315.417 jiwa.

Ironisnya, APBD Pemkab Cirebon hanya menganggarkan sekitar 0,006 untuk bantuan sosial tahun 2023 ini.

Menyikapi hal itu, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cirebon menyebutkan, APBD Kabupaten Cirebon pada 2023 sekira di angka Rp 4 triliun. Dari jumlah tersebut, Pemkab Cirebon menganggarkan bantuan sosial sebesar Rp23,6 miliar.

“Anggaran untuk bantuan sosial sebanyak Rp23,6 miliar dan baru terserap sebesar Rp15,36 miliar atau 64,92 persen dari total APBD 2023. Kami optimis anggaran tersebut bisa terealisasi hingga Rp23,6 miliar sampai akhir 2023,” kata Kepala BKAD Kabupaten Cirebon, Sri Wijayawati, dalam keterangannya.

Menurutnya, sebanyak Rp 23,6 miliar anggaran bantuan sosial tersebut dilaksanakan oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), Dinas Sosial (Dinsos), dan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon.

Untuk DPKPP Kabupaten Cirebon, sudah dialokasikan sebesar Rp8,99 miliar untuk perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) dan pembangunan rumah bagi korban bencana.

Lalu Dinas Sosial diberikan sebesar Rp13,07 miliar untuk bantuan langsung tunai, penyediaan permakanan, penyediaan alat bantu, serta pemberian akses layanan pendidikan dan kesehatan dasar.

Sedangkan bantuan sosial yang digulirkan oleh Setda Kabupaten Cirebon nilainya mencapai Rp1,58 miliar. Anggaran tersebut untuk keperluan bidang pendidikan, keagamaan, dan bidang lainnya.

“Bantuan sosial dari Kabupaten Cirebon diterima oleh puluhan ribu warga, mulai dari penyandang disabilitas, lansia, nelayan, pengendara ojek, pelaku UMKM, dan buruh pabrik rokok,” ungkapnya.

Sementara rilis yang dikeluarkan KPK di beberapa media nasional menyebutkan juga, bahwa Pemkab Cirebon mengalokasikan dana miliaran rupiah untuk perjalanan dinas. Namun anehnya, Pemkab tidak mengalokasikan dana untuk bansos individu.

Masih menurut rilis KPK, data SIPD Kabupaten Cirebon hanya menganggarkan dana untuk kemiskinan ektrim sebesar Rp.115.888.621.125 atau hanya 1,62 persen APBD. Alokasi itulah yang dinilai KPK merupakan alokasi kemiskinan ekstrim di Indonesia.***

Tags: BPSKabupaten CirebonKemiskinanKPKSekda
Dapatkan update berita pilihan, dan artikel menarik lain setiap hari dari etnologimedia.com, klik untuk mengikuti Google News etnologimedia.com.

Terkait Berita

DPRD Sambut Pemekaran Cirebon Timur, Sophi: Demi Pemerataan Pembangunan
Daerah

DPRD Sambut Pemekaran Cirebon Timur, Sophi: Demi Pemerataan Pembangunan

10 September 2025 | 19:50
Nelayan Dipastikan Tercover BPJS Ketenagakerjaan, Jigus: 17.900 Sasaran Program
Daerah

Nelayan Dipastikan Tercover BPJS Ketenagakerjaan, Jigus: 17.900 Sasaran Program

10 September 2025 | 17:47
DPRD Komitmen Perjuangkan Hak Buruh Lewat Sinergi Lintas Pihak
Daerah

DPRD Komitmen Perjuangkan Hak Buruh Lewat Sinergi Lintas Pihak

10 September 2025 | 13:45
Menteri PPPA Tinjau Anak Berhadapan dengan Hukum, Bupati Imron Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat
Daerah

Menteri PPPA Tinjau Anak Berhadapan dengan Hukum, Bupati Imron Apresiasi Perhatian Pemerintah Pusat

10 September 2025 | 09:31
KBBI Hadirkan Ruang Baru Pecinta Buku di Tengah Era Digital
Ragam

KBBI Hadirkan Ruang Baru Pecinta Buku di Tengah Era Digital

09 September 2025 | 20:36
Pemerintah Pusat Siap Dukung Pemulihan Gedung DPRD Kabupaten Cirebon
Daerah

Pemerintah Pusat Siap Dukung Pemulihan Gedung DPRD Kabupaten Cirebon

09 September 2025 | 09:38
Berita berikutnya
HUT Ke-102 RSDGJ, Eti Herawati: Mutu dan Pelayanan Harus Ditingkatkan

HUT Ke-102 RSDGJ, Eti Herawati: Mutu dan Pelayanan Harus Ditingkatkan

Rekomendasi

Minggu 22 Oktober Pencoblosan Pilwu Serentak, Polresta Cirebon Siapkan Ribuan Personil Gabungan

Minggu 22 Oktober Pencoblosan Pilwu Serentak, Polresta Cirebon Siapkan Ribuan Personil Gabungan

21 October 2023 | 13:42
Diskominfo Kabupaten Cirebon Luncurkan Sipiter,  Bambang: Rumah Layanan bagi Masyarakat

Diskominfo Kabupaten Cirebon Luncurkan Sipiter, Bambang: Rumah Layanan bagi Masyarakat

19 October 2023 | 11:24
Menparekraf: IKN Jadi Komponen dari Peta Besar Menuju Indonesia Emas 2045

Menparekraf: IKN Jadi Komponen dari Peta Besar Menuju Indonesia Emas 2045

11 January 2024 | 09:34

BeritaTerpopuler

  • KBBI Hadirkan Ruang Baru Pecinta Buku di Tengah Era Digital

  • Cahaya Abadi: Makna Bunga Matahari untuk Mengenang Mereka yang Telah Pergi

  • Filosofi Warna dalam Desain Grafis: Memahami Makna di Balik Pilihan Warna

  • Saat Ibu Menjadi Tulang Punggung Keluarga

  • Fakta Menarik: Ternyata SCOBY atau ‘Jamur’ Kombucha Bisa Dimakan

Etnologi Media

Kategori

  • Daerah
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sosok

Layanan dan Informasi

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Copyright @ 2021 PT Digital Etnologi Solution. All rights reserved.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Daerah
    • Kota Cirebon
    • Kabupaten Cirebon
    • Indramayu
    • Kuningan
    • Majalengka
  • Nasional
  • Ekonomi Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Ragam
  • Opini
  • Indeks

© 2021 PT Digital Etnologi Solution - Inspirasi Generasi Terkini.