CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Akhlak dan moral bangsa Indonesia yang kian terpuruk menjadi tanggung jawab bersama dan harus dibenahi sedari dini.
Apalagi peranan generasi muda terutama yang aktif di dunia maya yang dipengaruhi kemajuan teknologi harus dipagari agar sejalan dengan nilai kebangsaan.
Dalam upaya menjaga moral bangsa yang santun dan beretika tentunya harus dikembalikan sesuai nilai luhur yang ditanamkan para pendahulu.
Melalui peranan kiai dan ustad kampung dinilai bisa dan mampu menjaga moral dan agama dijunjung tinggi dengan terjun langsung ke masyarakat.
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Pengasuh Ponpes KHAS Kempek Cirebon, KH Muhammad Bin Ja’far (BJ) saat mengisi pengajian umum di Tasyakkur Khotmil Qur’an dan Juz ‘Amma Ke-5 Majelis Taklimul Mahalli (MTM) Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Minggu (17/9/2023) malam.
“Kerja-kerja perbaikan moral tidak hanya bertumpu di pesantren, tetapi justru bergantung pada peran tokoh, ustaz, atau kiai di kampung yang notabene merupakan alumni pondok pesantren,” ujar Kiai Muhammad BJ saat memberikan pengajian di acara tersebut.
Menurutnya, santri atau alumni pondok pesantren memiliki modal keintegritasan yang bisa diandalkan dalam menata kehidupan masyarakat yang lebih baik. Ada pembeda antara karakter santri dan lainnya. Santri, lanjut Kiai Muhammad, selalu memikirkan nasib masyarakat.
“Apapun profesi yang dilakoninya, dan di manapun tempat ia mengabdi setelah menempuh pendidikan di pesantren, santri senantiasa menjunjung integritas dan mencurahkan sebagian pikirannya untuk memberdayakan masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, kiai kampung menjadi garda terdepan dalam menjaga moral bangsa. Mereka juga memiliki andil besar dalam melakukan perbaikan-perbaikan nilai-nilai dalam masyarakat yang mulai tergerus zaman.
Para santri yang menjadi tokoh di desanya masing-masing sangat berperan dalam menjaga tata nilai masyarakat sebagai bangsa yang bermoral, cinta ulama, dan menjunjung tinggi norma-norma agama,” katanya.
Seperti diketahui, pengajian umum tersebut merupakan bagian dari puncak acara rangkaian Tasyakkur Khotmil Qur’an dan Juz ‘Amma Ke-5 MTM Kalibangka. Ada banyak acara yang digelar, mulai dari ziarah kubur, karnaval mengiring khotimin, pentas kreasi santri, serta tahlil umum.
“Dan di malam puncaknya ada seni hadroh, pembagian syahadah khotimin Al-Qur’an dan Juz ‘Amma, resepsi tasyakkur yang juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mohammad Luthfi, dan terakhir pengajian umum oleh KH. Muhammad BJ,” kata Pengasuh MTM Kalibangka, Ismail Marzuki.***