CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Wakil Wali Kota Cirebon Hj. Eti Herawati berharap semua guru di Kota Cirebon harus memahami karakteristik kurikulum merdeka. Sehingga, guru mampu menggali potensi dari peserta didik, agar termotivasi untuk mengembangkan bakat akademik dan non akademik.
“Guru harus paham tujuan dari kurikulum merdeka dan implementasi dalam kegiatan belajar mengajar (KBM),” kata Eti usai membuka Workshop Peningkatan Kompetensi Guru dan Implementasi Kurikulum Merdeka yang diadakan PGRI Kota Cirebon, di Hotel Zamrud, Selasa (26/9/2023).
Kegiatan ini, lanjut Eti, menjadi bukti nyata bahwa insan pendidik di Kota Cirebon memiliki semangat untuk terus belajar dan memperluas wawasan.
Hal ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya melalui implementasi kurikulum merdeka.
“Atas nama Pemerintah Daerah Kota Cirebon, saya menyampaikan terima kasih kepada PGRI Kota Cirebon atas inisiasi penyelenggaraan kegiatan ini,” ujarnya.
Eti berharap, penerapan kurikulum merdeka di Kota Cirebon harus berdasarkan inisiatif dan hasil refleksi sekolah. Agar penerapannya tumbuh secara organik dan tidak dipaksakan.
“Kita semua harus menjadi bagian integral dalam mendukung penguatan karakter pada anak agar merdeka lebih bebas berekspresi. Sebab, setiap anak memiliki gaya belajar dan keunikannya sendiri-sendiri,” ungkap Eti.
Eti meminta, perangkat daerah terkait konsisten menyiapkan beberapa dukungan untuk mendampingi guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Khususnya, melalui pemanfaatan platform merdeka mengajar secara lebih masif dan optimal.
“Di kurikulum merdeka ada keterlibatan pihak terkait. Maka saya meminta perangkat daerah membantu Dinas Pendidikan dalam implementasi kurikulum merdeka,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua PGRI Kota Cirebon, Dr. H. Irawan Wahyono, M.Pd., menjelaskan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan mutu guru dan mutu pendidikan. Tentunya dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran akan berjalan baik.
“Dalam implementasi kurikulum merdeka, guru harus mengetahui tahapan-tahapan yang harus dilalui, sehingga target bisa tercapai,” ujar Irawan.
Kegiatan berlangsung pada 26-28 September 2023 dengan total peserta sebanyak 150 guru. Peserta yang hadir mewakili jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA.*** (adv)