CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, membuat inovasi bidang pertanian agar para pelakunya bisa bertahan di berbagai jaman.
Mengingat, di Kabupaten Cirebon mulai diarahkan pada pemberdayaan petani untuk dapat menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan.
Oleh karenanya, Pemkab Cirebon melalui Distan tengah membangun strategi yang diterapkan untuk mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan dilakukan melalui penerapan sistem pertanian organik dengan pola Strategi Unggulan Pertanian Sistem Organik (Supersonik).
“Landasan dibuatnya program Supersonik mengingat kondisi saat ini menuntut sektor pembangunan pertanian yang mengalami pergeseran paradigma ke arah sistem pertanian berkelanjutan. Dimana hal itu menuntut para pelaku pemegang kebijakan agar menjawab sejumlah tantangan seperti isu dampak perubahan iklim, keterbatasan alokasi pupuk bersubsidi, degradasi kesuburan lahan, serta tingginya biaya usaha tani,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Alex Suheriawan, dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).
Alex menjelaskan, Kabupaten Cirebon sebagai salah satu
lumbung padi di Jawa Barat memiliki peran dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Oleh karenanya, kata dia, Supersonik merupakan upaya mengatasi permasalahan menurunnya kesuburan lahan pertanian. Serta semakin terbatasnya ketersediaan pupuk bersubsidi melalui penyebarluasan penggunaan pupuk organik yang dimotori melalui skema UPPO (Unit Pengolah Pupuk Organik) dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang tersedia.
“Keberhasilan implementasi supersonik salah satunya ditentukan oleh proses perencanaan yang matang. Agar setiap kegiatan dapat terfokus untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien,” katanya.
Oleh karena itu, kata Alex , dalam mempermudah pengimplementasiannya pihaknya juga telah menyusun buku panduan sebagai petunjuk arah pelaksanaan sistem pertanian organik dalam rangka meningkatkan produksi padi di Kabupaten Cirebon.
Tentunya, sebagai kerangka acuan pelaksanaan supersonik yang terbagi dalam periode jangka pendek, menengah, dan panjang.
Supersonik sendiri , kata dia, terdiri dari lima tahap yaitu Pembentukan Tim Efektif, Pembuatan Rancangan Peraturan Bupati Kabupaten Cirebon, Pembuatan E-Book, Pembentukan Depot Supersonik, Pembentukan Demplot Supersonik.
“Setiap tahap terdiri dari beberapa kegiatan dan sebagian kegiatan terdiri dari beberapa sub kegiatan. Kami mengharapkan dukungan serta evaluasi dari seluruh pihak karena pada implementasinya supersonik ini membutuhkan kerja sama lintas sektoral. Kami membuka diri untuk menerima masukan demi kebaikan dan kemajuan pertanian Kabupaten Cirebon,” pungkasnya.***