KOTA CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Polres Kota (Polresta) Cirebon melalui Satuan Binmas terus melakukan upaya meminimalisir terjadinya aksi tawuran dan tindak kriminal yang dilakukan pelajar di wilayah hukum Polresta Cirebon.
Kasat Binmas Polresta Cirebon, Kompol Acep Anda menyatakan sangat prihatin dengan kondisi dan prilaku pelajar saat ini. Karena, banyak terjadi tindakan-tindakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh pelajar, seperti tawuran dan tindak kriminal lainnya.
“Kami sebagai Satbinmas Polresta Cirebon terus berupaya mencari cara untuk menyelamatkan pelajar sebagai generasi muda Indonesia yang memiliki masa depan,” kata Acep usai mengikuti diskusi dengan para Kepala SMA/SMK di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jawa Barat, dan anggota Komisi XI DPR RI H Satori di Hotel Grand Trias, Jumat lalu.
Acep mengakui, perlu perhatian penuh dalam penanganan pelajar saat ini. Menurutnya, saat ini pelajar kehilangan karakter. Maka dari itu perlu untuk mengembalikan karakter pelajar sebagai generasi penerus bangsa.
“Meski demikian, kami polisi tidak akan menyerah untuk mencari solusinya, karena hal tersebut merupakan ibadah,” ucapnya.
Aksi tawuran yang kembali terulang, ungkap Acep, sulit untuk dihilangkan seratus persen. Karena, ada waktu-waktu tertentu pelajar melakukan aksinya.
“Kami akan melakukan pengamanan di sejumlah tempat rawan pada waktu-waktu tertentu dengan menempatkan petugas. Hal itu untuk mengantisipasi aksi yang dilakukan pelajar,” ungkapnya.
Masih disampaikan Acep, antisipasi tidak bisa hanya dilakukan aparat keamanan saja, namun juga semua pihak baik pemerintah daerah, sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat.
“Tanpa dilakukan pertemuan dan sosialisasi tidak akan terwujud sinergitas, sehingga hasilnya akan sama seperti sebelumnya,” imbuhnya.
Menurut Acep, langkah preemtive merupakan langkah yang cocok dilakukan saat ini. Melalui sosialisasi dan diskusi bisa menjadi bahan acuan untuk mengidentifikasi masalah dalam melakukan tindakan berikutnya agar lebih baik lagi.
“Jalur rawah di wilayah hukum Polresta Cirebon diantaranya dari Palimanan hingga Kedawung dan jalur di wilayah timur. Di jalur tersebut akan ditempatkan personil gabungan,” jelasnya.
Sementara, Anggota Komisi XI DPR RI H Satori mengatakan, masyarakat sangat terganggu dengan aksi tawuran yang kerap terjadi di jalan raya. Sebagai pelajar seharusnya punya tanggungjawab moral untuk menjaga dirinya sendiri, keluarga, dan sekolahnya.
“Aksi yang dilakukan pelajar ini sangat merugikan banyak pihak. Sekaligus mencoreng nama baik dirinya, sekolah almamaternya, dan keluarga
Satori mengakui, sulit untuk menghilangkannya, namun banyak upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi aksi tawuran tersebut. Salah satunya, melakukan diskusi dengan pihak sekolah, agar mencegah siswa mulai dari lingkungan sekolah.
“Saya sering mendengar aksi tawuran terjadi di jalur Pantura. Saya berharap ada peran pemerintah daerah, pihak kepolisian, dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jabar untuk meminimalisir aksi tawuran tersebut,” pungkasnya.***