KOTA CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Sekolah-sekolah yang ada di Cirebon diminta menggunakan biro perjalanan lokal untuk kebutuhan seperti “study tour”. Hal tersebut diungkapkan sejumlah biro perjalanan yang tergabung dalam Forum Lintas Asosiasi Travel Agen (Forlista).
Ada lebih dari 100 biro perjalanan di Cirebon yang tersebar dalam beberapa wadah, di antaranya Gabungan Pengusaha Industri Tour dan Travel (Gapitt), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Cirebon Raya, Ikatan Pariwisata Indonesia (IPI) dan Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita).
“Kenapa kami bersuara, karena kegelisahan sudah lama berlangsung, dan sejauh ini tidak ada upaya pihak terkait menyikapi persoalan ini,” ujar Arianto, Koordinator Forlista Cirebon.
Dia meminta pihak terkait di antaranya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cirebon segera turun tangan menyikapi persoalan tersebut.
Menurut Arianto, jika terus dibiarkan tentu berdampak terhadap keberlangsungan biro perjalanan lokal.
Senada, Ketua GAPITT Ciayumajakuning Budi Ariestya pun tak habis pikir melihat kondisi tersebut. Padahal secara legalitas biro perjalanan lokal itu sudah memenuhi standar, baik itu mengenai sertifikasi dan sebagainya. sudah resmi tapi mengapa seperti dianggap sebelah mata. “Ini bukan soal iri, tapi lebih kepada kepatutan,” katanya.
Padahal kata Budi, dengan menggunakan biro lokal, pihaknya yakin bisa memberikan harga pantas kepada orangtua siswa
Sejatinya kata Budi, pihak sekolah atau siapapun yang berada di atasnya, haruslah bijak dan menekankan prinsip mengedepankan kearifan lokal.
Sementara, Kepala SMAN 1 Cirebon, Naning Priyatnaningsih mengatakan, penggunaan biro travel wisata merupakan kelanjutan dari kepala sekolah sebelumnya. Menimbang pelayanan wisata yang baik, maka dilanjutkan.
“Kami sudah merencanakan akan menggunakan biro travel wisata dari Kota Cirebon. Tinggal mempertimbangkan penawaran pelayanannya bisa lebih baik daripada travel wisata sebelumnya,” jelas Naning kepada etnologimedia.com, Kamis (2/11/2023).***