CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Agenda rutin Mudun Bareng (Mubeng) Kembali dilakukan Bupati Cirebon Imron dan Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih, beserta jajaran jelang akhir tahun 2023 ini.
Pihaknya juga mengajak seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk berkeliling menyambangi masyarakat di sejumlah titik desa yang tersebar pada setiap kecamatan di wilayahnya.
Mereka secara rombongan menggunakan kendaraan roda dua yang dikomandoi Bupati dan Wakil Bupati dengan tujuan belanja masalah atau menyerap aspirasi masyarakat untuk dijadikan rujukan sebagai dasar bagian dari penentuan kebijakan kedepan.
Dalam kegiatan Mubeng yang tercatat ke sembilan kalinya di tahun 2023 ini, rombongan menuju ke sejumlah lokasi yang mendapat kesempatan yakni di wilayah Kecamatan Talun, Kecamatan Greged dan Kecamatan Mundu.
Dalam kegiatannya, Bupati Cirebon, Imron mengatakan, bahwa Mubeng bertujuan untuk bisa menyerap secara langsung aspirasi dari masyarakat.
Pihaknya juga ingin mengetahui, permasalahan apa yang sedang dihadapi atau dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Selain menyerap aspirasi, kegiatan Mubeng ini juga, sekaligus untuk bisa melihat potensi yang ada di desa. Sehingga hal tersebut nantinya, bisa dikembangkan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tujuan kegiatan ini, yaitu untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, sekaligus menjaring aspirasi dan melihat potensi yang ada,” kata Imron, di sela kegiatan, Sabtu (4/11/2023).
Imron menerangkan, dalam setiap agenda Mubeng pihaknya menyisipkan sejumlah agenda bakti sosial. Seperti membagikan sejumlah bantuan untuk warga, seperti sembako, kursi roda, rutilahu dan santunan serta lainnya.
Menurut Imron, banyak informasi yang didapatkan dari kegiatan Mubeng ini. Seperti yang pihaknya dapatkan di Kecamatan Greged, yang ternyata jumlah kemiskinan ekstremnya cukup tinggi, hingga mencapai 20 persen.
Kondisi ini ujar Imron, agar bisa segera dicarikan solusinya. Pihaknya akan mencoba mengurai masalah ini dan segera mencarikan solusinya, agar angka kemiskinan ekstremnya tidak terus melonjak.
Pihaknya juga meminta kepada para camat setempat, untuk bisa menggali potensi yang ada. Potensi tersebut nantinya, diharapkan bisa menjadi salah satu cara mengurai kemiskinan ekstrem yang terjadi.
“Potensi yang dimiliki, agar bisa didorong untuk membantu mengatasi kemiskinan ekstrem,” kata Imron.
Sedangkan di Kecamatan Talun, terdapat permintaan dari warga, untuk bisa didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Menurut Imron, untuk saat ini penanganan terkait SMA, semuanya dipegang oleh pihak provinsi.
Namun Imron menegaskan, pihaknya akan tetap mencarikan solusinya, demi kebaikan masyarakat. Apalagi ujar Imron, jika pihak desa bisa menyediakan lahan untuk pembuatan sekolahnya.
“Nanti akan kami bantu ajukan untuk pembangunannya. Soalnya, kalau untuk pembangunan lahan tidak bisa,” kata Imron.
Imron juga mengungkapkan, bahwa setiap tahunnya, Pemkab Cirebon menganggarkan untuk perbaikan Rutilahu sebanyak 700 rumah.
Ia mengakui, jumlah tersebut jauh dari total keseluruhan Rutilahu yang perlu dilakukan perbaikan di Kabupaten Cirebon, yang hampir mencapai 10.000 rumah.
Oleh karena itu, pihaknya menggandeng BAZNAS Kabupaten Cirebon dan pihak lainnya, untuk bisa terlibat dalam program sosial kemasyarakatan, salah satunya yaitu perbaikan Rutilahu.
“Kita coba carikan solusi, atas semua permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,” jelasnya.***