CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM).- Lapangan sepakbola di dalam area sarana olah raga (SOR) Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, berstandar nasional.
Meski belum dilakukan perbaikan secara menyeluruh, namun lapangan SOR Watubelah sudah diminati klub artis nasional milik Vicky Prasetyo.
Kondisi itu setelah Pemkab Cirebon menganggarkan sekira Rp 9,4 miliar untuk lanjutan perbaikan bagian dalam rumput lapangan dan pembuatan lintasan mini atletik.
“Lanjutan pembangunan ini kami sangat puas dengan hasilnya yang berstandar nasional khususnya bagian dalam lapangan. Bahkan klub artis ibukota milik Vicky Prasetyo, belum lama ini sudah ngontak untuk kerjasama, namun kondisinya belum 100 persen siap pakai,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai, disela monitor safari pembangunan,di lokasi SOR Watubelah, Rabu (6/12/2023).
Hilmy menyebutkan, kelayakan lapangan SOR Watubelah yang sudah berstandar nasional salahsatunya menggunakan rumput jenis juici japonika yang sama persis digunakan stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Ditambah, kata Sekda, dengan sistem air penyemprot rumput otomasi spriyer yang terletak di sejumlah ruas lapangan.
Bahkan, pemasangan lintasan mini atletik yang menggunakan karet terbaik se wilayah Cirebon menggunakan bahan impor dari luar negeri.
“Tahun depan (lapangan,red) baru bisa dipakai. Karena berdasarkan kajian tim ahli, rumput lapangan ini baru akan bisa dipakai setelah lebih dari enam bulan. Tentunya ini menjadi kebanggaan warga Kabupaten Cirebon yang memiliki lapangan terbaik di wilayah Cirebon,” katanya.
Diakui Hilmy, untuk perbaikan seluruh area SOR Watubelah dibutuhkan anggaran cukup besar yang kisarannya mencapai Rp 200 miliar lebih.
Sehingga berimbas pada proses penyelesaian dari awal pembanguan yang hampir 12 tahun berjalan belum rampung karena terkendala sejumlah faktor terutama perawatan.
Meski demikian, kata dia, Pemkab pun terus berupaya menjaga agar kondisi lapangan yang sudah bagus bisa terus terawat dengan mengganggarkan untuk tahap selanjutnya.
Pihaknya pun berkoordinasi dengan provinsi maupun pusat untuk keberlangsungan pembangunan.
“Tapi kemarin sudah ada sinyal dari Kemenpora agar mengajukan bantuan pusat untuk progres kedepannya.
Tahun depan kami hanya mampu menganggarkan sekira Rp 200 juta untuk tambahan bagian dalam. Sambil koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk para investor,” ungkapnya.***