CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM).- Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih, kini giliran memimpin Safari Pembangunan di hari kedua kegiatan.
Dengan didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai, dengan mengajak dinas teknis terkait untuk kembali meninjau progres pembangunan fisik di wilayahnya.
Rute tujuan kegiatan di hari didominasi mendatangi pembangunan fisik ke wilayah timur dengan memonitoring 9 titik proyek fisik.
Mulai dari sarana peribadatan, infrastruktur jalan, fasilitas umum hingga sarana pendidikan untuk dilakukan peninjauan sejauh mana progres pengerjaan yang dilakukan.
Kesembilan titik proyek yang ditinjau tersebut, yakni penataan pendestrian Taman Hutan Kota Sumber, Kecamatan Sumber, pembangunan gapura kawasan wisata kuliner di Kecamatan Talun, peningkatan jalan Jatiseeng-Pabuaran.
Peningkatan jalan Sindanglaut-Pabuaran, pembangunan sarana prasarana TPAS Kubangdeleg, pembangunan instalasi pengolahan air di Kecamatan Susukanlebak, revitalisasi SDN 1 Asem Kecamatan Lemahabang, belanja modal bangunan gedung di Kecamatan Mundu, dan rehabilitasi gedung kantor eks Dinas Koperasi di Kecamatan Kedawung.
Dalam kesempatan safari pembangunan tersebut, Wabup Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih berharap, pembangunan fisik yang dilakukan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dengan waktu yang cukup lama.
Artinya, bangunan yang dihasilkan kualitasnya bisa tahan dan tidak cepat rusak.
“Diharapkan supaya pembangunannya bisa lebih baik lagi, bisa lebih bagus lagi. Agar masyarakat juga bisa memanfaatkannya, bisa lebih lama lagi,” kata Ayu sapaan akrab Wabup Cirebon.
Ayu mengatakan, untuk di Taman Hutan Kota menyoroti, ada beberapa hal yang ke depannya perlu ditata dan ditambah pembangunannya. Seperti penyediaan toilet, hingga lampu penerangan umum (PJU) yang belum ada.
“Jadi memang pembangunan ini tidak hanya selesai di sini saja. Tapi ke depan nanti kita bisa berkelanjutan untuk dianggarkan terkait itu,” katanya.
Karena, kata Ayu, jangan sampai pembangunan ini tidak membawa manfaat, dengan tidak ada penerangan, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang negatif.
“Jadi pendukung-pendukung yang seperti itu harus kita lanjutkan lagi nanti pembangunannya,” ungkap Bunda Ayu.
Untuk sementara ini, Taman Hutan Kota memang bisa digunakan untuk masyarakat berwisata, serta kegiatan olahraga. Tapi ke depan pembangunannya bisa berkelanjutan. Nantinya bisa dihidupkan lagi untuk kolamnya, dan bisa ditaruh benih ikan.
“Ke depan bisa untuk taman edukasi anak-anak, karena di sini pohon-pohon yang ditanami ini termasuk pohon-pohon yang langka juga. Tanaman khas Cirebon ada di sini semua,” ungkapnya.***