CIREBON,(ETNOLOGIMEDIA.COM)- Kenakalan remaja yang diluar batas berdampak negatif bagi dirinya sendiri bahkan lingkungan sekitar.
Seperti berandal bermotor, tawuran, vandalisme, penyalahgunaan obat terlarang dan lainnya yang masih menjadi fenomena yang harus dicarikan akar permasalahannya.
Namun dilihat dari sudut pandang positif, sebenarnya mereka memiliki kelebihan khusus yang harus difasilitasi pemerintah agar bisa tersalurkan secara bakat dan minat.
Atas kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon terus berupaya dan bakal memperbanyak ruang berekspresi.
Upaya tersebut dilakukan, untuk mencegah aksi kekerasan dan gangguan ketertiban masyarakat yang dilakukan oleh geng motor salahsatunya.
Menyikapi hal itu, Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih, menyebutkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) untuk memberikan ruang bagi yang ingin menyalurkan minat dan bakat.
Menurut Ayu, sapaan akrab Wabup Cirebon, jenis kenakalan remaja di Kabupaten Cirebon, diantaranya mengkonsumsi minuman beralkohol, vandalisme, hingga tawuran.
“Sesungguhnya, mereka itu kreatif, tetapi wadahnya saja yang kurang. Pemerintah Kabupaten Cirebon akan mengarahkan bakat apa yang bisa mereka kembangkan,” kata Ayu saat menghadiri Seminar Area Stage Art di Pasar Batik Trusmi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Selasa (16/1/2024).
Ayu menyebutkan, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk menciptakan generasi emas. Hal ini dilakukan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, yang diharapkan oleh semua regenerasi.
“Anggota legislatif, bupati maupun wabup, pada generasi mendatang akan dijabat oleh anak-anak yang saat ini masih remaja,” tukasnya.
Selain itu, lanjut Ayu, pemerintah daerah mengharapkan generasi muda di Kabupaten Cirebon bisa lebih pandai bergaul, agar tidak terjerumus ke dalam dunia kenakalan.
Menurutnya, kenakalan remaja menjadi salah satu penyebab terjadinya pengganguran.
“Tingkat pengangguran masih tinggi, walau saat ini sudah turun. Namun, hal ini menjadi salah satu penyebab dari kenakalan remaja. Kalau saja kita bisa membuka lapangan pekerjaan, saya rasa akan berkurang (pengangguran),” ungkapnya.
Sementara, Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, menerangkan, langkah dan solusi kerap dilakukan jajarannya guna meminimalisasi kenakalan remaja.
Diantaranya melakukan penyuluhan kepada para pelajar dan komunitas pemuda lainnya.
Mengingat, kata Sumarni, akhir- akhir ini banyak para pelajar yang terlibat dalam tindak pidana seperti tawuran, genk motor, obat-obatan dan lain sebagainya.
“Sehingga, sosialisasi yang diberikan sebagai bekal agar mereka jangan sampai terjerumus ke dalam hal-hal negatif,” kata Kapolresta.
Pihaknya juga mengimbau para pelajar khususnya untuk tertib berlalu lintas di jalan raya seperti memakai helm saat mengendarai sepeda motor, dan tidak menggunakan knalpot bising. Pasalnya, sejumlah kalangan masyarakat melaporkan masih adanya knalpot bising yang berkeliaran di jalan raya.
Ia meminta untuk saling peduli, dan menegur pengendara yang masih menggunakan knalpot bising. Bahkan, ia pun mengingatkan para guru dan orang tua untuk mengawasi secara intensif pergaulan anak-anaknya agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif.
“Dalam beberapa kali operasi kejahatan jalanan ditemukan keterlibatan kalangan remaja dalam kasus membawa senjata tajam atau lainnya. Sehingga para guru dan orang tua harus memaksimalkan pengawasan terhadap anak-anaknya agar tidak terlibat tindakan pelanggaran hukum,” katanya.***