ETNOLOGIMEDIA.COM- Perumda Air Minum Tirtajati Kabupaten Cirebon, konsen untuk melakukan penambahan pelanggan di tahun 2024 ini.
Potensi besar penambahan pelanggan yakni dari unsur Industri di kawasan wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Hal itu sejalan dengan banyaknya masuknya permohonan pengajuan untuk pelayanan dari sejumlah pelaku usaha dan industri yang kini sedang ditindaklanjuti.
Mengingat, Kabupaten Cirebon di wilayah timur sedang tumbuh kawasan industri yang dinilai potensi yang besar untuk ditindaklanjuti untuk peningkatan pelanggan.
“Konsen tahun ini dalam proses tindak lanjut permohonan pelanggan dari para pelaku industri. Tahun 2024 ini kami awali dengan pemasangan pipanisasi di kawasan timur Kabupaten Cirebon,” kata Direktur Utama Perumda Air Minum Tirtajati, Kabupaten Cirebon, Suharyadi, dalam keterangannya, Selasa (16/1/2024).
Suharyadi menerangkan, penambahan pelanggan dari pelaku industri jika terealisasi tentunya menambah aspek jumlah layanan.
Menurutnya saat ini, untuk total jumlah pelanggan di akhir 2023 tercatat sebanyak 42 ribu. Dari jumlah tersebut, 97 persen pelanggan dari aspek rumah tangga. Sisanya 3 persen dari unsur sosial, niaga kecil, niaga besar, instansi pemerintah dan lainnya.
Jumlah tersebut dilayani secara teknis yang tersebar di 8 kantor cabang yang tersebar di wilayahnya.
“Pemasangan pipa kami kerjasamakan dengan rekanan dengan membuat jalur sepanjang 12 km dari WTP Tawangsari Losari. Dengan idel kapasitas 50 liter per detik dari tekanan debit air yang mumpuni tentunya sudah mampu untuk diupayakan pipanisasi,” kata Suharyadi.
Ia menerangkan, saat ini jumlah pelanggan yang baru terlayani dari aspek pelaku industri masih kecil dan kurang dari 10 perusahaan.
Sehingga, yang terbaru dari permohonan jumlah pemasangan yang masuk tercatat sebanyak 18 industri yang tentunya menjadi potensi penambahan.
“Sudah ada 18 perusahaan yang mengajukan dan sudah disurvei kebutuhan. Agar tidak menyalahi aturan, kami selalu melakukan kajian teknis dan keuangan yang hasilnya layak dilakukan pemasangan dan kerjasama,” ungkapnya.
Suharyadi menambahkan, pemasangan sambungan baru kepada pelanggan tentunya beririsan yang berujung pada penambahan PAD.
Sejalan dengan itu, kata Suharyadi, sesuai aturan Permen ESDM dalam proses penggunaan air sumur atresis oleh industri tentunya harus ada rekomendasi dari PDAM. Bahkan untuk aspek pelayanan dan terkait proses perijinan jika lolos verifikasi maka harus direkomendasikan.
Ia menambahkan, perusahaan plat merah tentu akhirnya berkewajiban ke Pemda terkait pelayanan dan kinerja, serta berkontribusi PAD dari laba yang dihasilkan sesuai audit.
“Di 2023 kemarin, anggaran laporan target kami di angka Rp1,3 miliar dan diprediksi realisasinya sekira Rp1,5 miliar karena belum beres diaudit. Tahun ini, kami kembali targetkan hampir Rp1,7 miliar untuk laba di 2024 ini. Semoga dengan target tersebut bisa tercapai dengan tepat ditambah dengan adanya pemasangan pelanggan baru,” ungkapnya.***