CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Pemkab Cirebon melalui Dinas Pendidikan (Disdik) masih menunggu hasil audit tim dari Inspektorat setempat setelah ambruknya bangunan di SMPN 2 Greged.
Hal itu sebagai upaya dalam menindaklanjuti proses dan langkah perbaikan bangunan ambruk yang sempat menimpa sejumlah siswa saat jam belajar mengajar berlangsung.
Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Ronianto melalui Sekretaris Disdik, Yadi Supriadi, menerangkan, pihaknya terus melakukan tahapan teknis dan kajian soal ambruk bangunan bagian atap SMPN 2 Greged .
Namun, langkah yang dilakukan setelah dilakukannya audit oleh tim dari Inspektorat yang sedang berjalan. “Namun (langkah perbaikan) dilakukan setelah keluar hasil audit. Baru kita bisa mengambil langkah selanjutnya,” kata Yadi, dalam keterangannya, Rabu (17/1/2024).
Yadi menerangkan, sifat menunggu hasil audit artinya bukan berarti Disdik elum bisa melakukan perbaikan atau pembangunan kembali atap sekolah tersebut. Tapi ada aturan yang harus ditempuh sebelum melangkah ke arah teknis.
“Sesuai dengan aturan harus menunggu hasil audit dari Inspektorat dulu. Kami berharap audit bisa segera keluar hasilnya agar Disdik bisa mengambil langkah selanjutnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, usai terjadinya atap ambruk sekolah tersebut, pihaknya baru bisa melakukan pendataan siswa yang menjadi korban.
Perihal enam siswa ang mengalami luka ringan, pihaknya juga sudah mendatangi para korban di rumah mereka masing-maisng.
“Sehari setelah kejadian, kami langsung menjenguk satu persatu ke rumah korban luka ringan. Kami sampaikan kepada pihak keluarga segala macam biaya pengobatan sampai pulih menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan. Alhamdulilah, direspon baik pihak keluarga dan kondisi para siswa-siswa sudah terlihat baik-baik saja,” katanya.
Ia juga menjelaskan, Disdik dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang sudah melakukan langkah terapi trauma healing kepada siswa-siswi untuk memulihkan psikologi mereka.
“Sehingga menghilangkan rasa takut dan cemas pasca kejadian tersebut, agar kembali seperti sediakala psikologi mereka,” ungkapnya.***