Hampir Rp1 Miliar, Pemda Kota Cirebon Bagikan Bansos untuk Mitra Ojol dan Pengemudi Angkot

Pj Wali Kota H. Agus Mulyadi menyerahkan bantuan sosial kepada mitra ojek online di kantor Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Senin (22/1/2024).*/ryan haryanto

KOTA CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon menyerahkan bantuan sosial (bansos) kepada ribuan Mitra Ojek Online (Ojol) dan Pengemudi Angkutan Kota (Angkot) warga Kota Cirebon. Penyerahan dilakukan di Kantor Dishub setempat, Senin (22/1/2024).

Pj Wali Kota Cirebon, H. Agus Mulyadi dalam kesempatan itu, mengatakan, bansos ini merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan akibat dampak kenaikan BBM pada tahun lalu.

Namun menurutnya, sebelumnya masih harus menunggu juklak dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat dan provinsi. Seiring waktu juklak yang diharapkan belum diperoleh, sehingga dilakukan komparasi dengan daerah lain yang sudah melaksanakannya, termasuk konsultasi dengan Kemendagri dan BPK.

“Dari proses itu kita yakini sesuai, dan kemudian segera dituangkan dalam putusan Wali Kota, sebagai proses verifikasi validasi bersama sejumlah aplikator yang ada, sehingga bisa disalurkan hari ini,” kata Agus.

Agus menjelaskan, penerima bansos sebanyak 2.057 orang, berupa bantuan non tunai sebesar Rp 150.000/bulan dikali 3 bulan dengan jumlah Rp 450.000/orang.

“Jadi temen-temen itu mendapatkan bantuan uang Rp450.000 itu dalam bentuk rekening BJB. Dan hari ini bisa langsung diaktivasi,” jelasnya.

Meski tidak ada dana mengendap, Agus berharap, para penerima bantuan bisa memanfaatkan tabungan BJB yang telah diterima. Tabungan tersebut bisa dipelihara untuk kebutuhan keluarga.

“Sisihkanlah pendapatan harian untuk menabung. Contoh sepuluh ribu perhari, klo sebulan kan bisa dapat tiga ratus ribu. Lumayan itu,” ungkapnya.

Dari jumlah 2.057 penerima bansos, dengan nominal Rp450.000, Pemda Kota Cirebon menggelontorkan anggaran sebesar Rp925.650.000. Anggaran tersebut berasal dari tahun 2023, dan baru disalurkan tahun 2024.

“Tertundanya penyerahan itu, karena ada hal-hal teknis dan prosedur, seperti pencetakan buku dan ATM. Dan BJB siapnya tiga minggu setelah uang diterima,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Andi Armawan.

Lanjut Andi, ribuan penerima bantuan tersebut berasal dari 5 aplikator di antaranya, Gojek, Grab, Maxim, Shoope, dan pengemudi angkot.

“Mereka wajib memiliki KTP Kota Cirebon, bukan anggota TNI atau ASN. Semuanya sudah melalui proses validasi dan verifikasi dinas terkait lainnya,” ujarnya.

Ia berharap, melalui bantuan yang diterima bisa meringankan beban aktifitas keseharian para mitra ojol dan pengemudi angkutan kota.***