CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Pemkab Cirebon melakukan kerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan merealisasikan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Program tersebut digulirkan sebagai salah satu upaya untuk tertib administrasi di bidang pertanahan yang menargetkan tahun ini mencapai 40 ribu sertifikat.
Bupati Cirebon, Imron, menyambut baik program yang digulirkan oleh BPN. Oleh karenanya, program yang dinilai penting tersebut menjadi momentum baik untuk ditindaklanjuti.
Imron meminta kepada seluruh jajaran pemerintahan dibawahnya seperti para camat dan kuwu, untuk bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kepada para camat dan para kuwu, saya minta untuk bisa mendukung program ini,” kata Imron, saat menghadiri pelantikan panitia judikasi PTSL, dalam keterangannya, Rabu (7/2/2024).
Menurut Imron, dengan mengikuti kegiatan PTSL ini, nantinya masyarakat memiliki kekuatan hukum terkait kepemilikan tanahnya. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya permasalahan tentang tanah.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada BPN, yang sudah banyak memfasilitasi puluhan ribu sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten Cirebon, sejak program PTSL ini dilaksanakan.
” Saya ucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi kegiatan ini,” ujar Imron.
Sementara, Kepala BPN Kabupaten Cirebon, Hesekiel Sijabat, menuturkan, tahun ini menargetkan untuk bisa menyelesaikan sebanyak 50 ribu peta bidang tanah dan 40 ribu sertifikat, untuk di Kabupaten Cirebon.
Hesekiel yakin, pada tahun ini prosesnya akan bisa lebih sukses dan bisa lebih cepat.
Hal itu dikarenakan pada tahun sebelumnya, pihaknya berhasil menyelesaikan sebanyak 136 ribu peta bidang tanah dan 55 ribu sertifikat.
” Saya yakin tahun ini bisa lebih sukses dan lebih cepat,” kata Hesekiel.
Ia menerangkan, untuk bisa menjamin suksesnya program tersebut tentu harus melibatkan berbagai pihak.
Sehingga meminta dukungan dari seluruh masyarakat di Kabupaten Cirebon, terutama pada kuwu, untuk bisa lebih gencar mensosialisasikan program ini kepada masyarakat.
” Apalagi biayanya sangat murah, yaitu hanya Rp 150ribu. Mari bersama kawal program ini agar bisa terealisasi sesuai harapan bersama,” ungkapnya.***