JAKARTA, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, dan Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Sayid Iskandarsyah, menyerahkan hadiah kepada para pemenang Lomba Puisi Audio Visual HPN 2024.
Adnan Guntur dari Surabaya meraih juara pertama dengan karya berjudul “Penderitaan adalah Peringatan Hidup yang Paling Sederhana”, yang dipresentasikan di Jakarta, tempat penyelenggaraan HPN 2024.
Juara kedua, Sri Ayu Pradnya dari Denpasar, Bali, menerima hadiah berupa uang pembinaan.
Sedangkan juara ketiga, Sihar Ramses Simatupang dari Jakarta, hadir langsung di acara penyerahan hadiah.
Ketua Juri Lomba Puisi Audio Visual, Benny Benke, menjelaskan bahwa penilaian lomba ini didasarkan pada kesederhanaan, kelarasan antara teknologi dan puisi, dan penghayatan aku lirik dalam mengekspresikan kata serta makna yang dibacanya.
Aspek teknis seperti vokal dan penampilan juga menjadi pertimbangan penting.
Selain Lomba Puisi Audio Visual, di tempat yang sama di selasar Candi Bentar, Putri Duyung Cottage, Ancol, juga digelar Lomba Baca Puisi antar Wartawan-Penyair se-Indonesia. Lomba ini diikuti oleh wartawan penyair dari seluruh Indonesia.
Ramon Damora dari Riau meraih juara pertama, diikuti oleh Rida K Liamsi (Riau) sebagai juara kedua, Rosyid E Abby (Jabar) sebagai juara ketiga, Novi (Lampung) sebagai juara Harapan 1, dan Zulpen Zuhri (Riau) sebagai juara Harapan 2.
Hendry Ch Bangun menyatakan bahwa Lomba Puisi Audio Visual tingkat nasional yang digagas PWI Pusat tidak hanya bertujuan untuk mendekatkan puisi melalui audio visual kepada penikmatnya, tetapi juga menjaga vitalitas puisi sebagai bentuk seni yang mampu menjaga hati penciptanya dan penikmatnya.
Sementara, Wakil Sekretaris Jenderal I PWI Pusat, Raja Parlindungan Pane, menambahkan bahwa Lomba Baca Puisi antar Wartawan-Penyair akan diselenggarakan dalam format yang lebih serius di Taman Ismail Marzuki (TIM), melibatkan semua pemangku kepentingan dunia kepenyairan dan kewartawanan.
“Antusiasme wartawan penyair yang hadir dalam HPN 2024 menunjukkan bahwa lomba ini memiliki peran penting dalam mempromosikan puisi sebagai bagian dari budaya dan seni di Indonesia,” ungkapnya.***