KOTA CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Pj Wali Kota Cirebon, H Agus Mulyadi meminta Perumda Air Minum Tirta Giru Nata fokus menekan angka kebocoran atau kehilangan air yang masih tinggi.
Hal itu disampaikan H Agus Mulyadi usai memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun yang ke-66 Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon Tahun 2024, Senin (26/2/2024).
Pj Wali Kota menyampaikan, HUT ke-66 Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon adalah proses yang panjang dari sebuah organisasi. Tentunya dengan segala transformasi program dan kendala yang ada.
“Kami berharap Perumda Air Minum Tirta Giri Nata terus bergerak maju dan menuju perbaikan, terutama yang berkaitan dengan program-program prioritas,” ujarnya.
Salah satunya adalah pemanfaatan reservoir 9.000 meter kubik yang berada di Plangon, Sumber, Kabupaten Cirebon bisa lebih dioptimalkan.
Pj Wali Kota juga meminta agar Perumda Air Minum Tirta Giri Nata fokus dalam akselerasi capaian dalam persentase penurunan tingkat kehilangan air.
“Untuk mencapai ideal itu memang perlu 5 tahun, minimal akselerasi capaian persentasenya turun 5 persen per tahun. Kalau sekarang tingkat kehilangan air 35 persen, di tahun 2027 kita sudah bisa pada batas toleransi tingkat kehilangan air 20 persen,” jelasnya.
Dalam mencapai target tersebut, Pj Wali Kota mengatakan, Pemda Kota Cirebon akan mendukung baik dalam bentuk regulasi, penyertaan modal hingga program hibah Air Minum Berbasis Kinerja (AMBK).
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, Sopyan Satari mengatakan, pihaknya bersama direksi dan jajaran terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pemenuhuan pelayanan air minum.
Sopyan menjelaskan beberapa capaian yang telah diraih Perumda Air Minum Tirta Giri Nata selama kurun waktu 2023. Diantaranya dalam optimalisasi bidang teknik, berupa penurunan tingkat kehilangan air yang semula pada tahun 2022 mencapai 42,39 persen , pada tahun 2023 dapat diturunkan menjadi 35 persen.
“Direksi beserta pegawai mulai dari jabatan tertinggi hingga staf melaksanakan survei bersama secara langsung kepada pelanggan setiap hari Jumat dengan jadwal yang ditentukan. Kemudian penanggulangan kebocoran pipa yang lebih cepat , revitalisasi dan pemeliharaan pipa serta meter air,” ujarnya.
Tidak hanya itu, optimalisasi bidang umum juga dilakukan seperti kemudahan pembayaran air minum melalui Payment Point Online Bank (PPOB) , pelayanan aduan pelanggan yang lebih cepat serta penyampaian informasi perusahaan melalui media sosial hingga penyediaan air bersih pada wilayah krisis air bersih melalui mobil tangki.
Sopyan menyadari bahwa tantangan kedepan akan lebih beragam, seperti peningkatan jumlah penduduk, semakin meluasnya cakupan pelayanan, keterbatasan sumber air, pendanaan investasi hingga perubahaan fungsi/peruntukan lahan.
“Kami akan terus melakukan perbaikan dan merencanakan program, mulai dari penekanan tingkat kebocoran, optimalisasi sumber air dan SPAM, pemeliharaan terhadap kelestarian sumber air yang ada dan kesiapan penambahan pelanggan,” tuturnya.***