Kasus DBD di Kabupaten Cirebon Alami Penurunan, Dinkes Tetap Waspada dan Gencar Sosialisasi

Petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon saat melakukan fogging atau pengasapan yang bertujuan membunuh nyamuk pembawa penyakit DBD di Perumahan Villa Pelangi, Desa Getasan, Kecamatan Depok, Kamis (29/2/2023).

CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari awal tahun hingga Februari 2024 telah menjangkit 121 orang.

Jumlah itu terdata pada Januari yang mencapai 79 kasus dan di Februari sebanyak 42 kasus.

Namun, dari jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan yang sama di periode tahun sebelumnya karena sejumlah faktor.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Cirebon, Nurpatmawati, menekankan pentingnya tetap waspada.

Lantaran, kata dia, DBD salah satu penyakit yang bisa mematikan bagi korbannya yang tidak segera ditanggulangi dengan baik.

Menurut Nurpatmawati, pada periode yang sama tahun 2023, kasus DBD mencapai 228. “Namun, sampai dengan Februari 2024, angka ini turun menjadi 121 kasus,” katanya.

Meskipun demikian, ia menambahkan bahwa tren lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan kasus DBD pada awal tahun, dibandingkan dengan pertengahan tahun.

“Kami terus mengadakan promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” lanjutnya.

Ketika ditanya apakah kasus DBD sudah masuk dalam kategori Kasus Luar Biasa (KLB), Nurpatmawati menjelaskan bahwa KLB terjadi ketika ada peningkatan kasus dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Meskipun data yang kami terima menunjukkan penurunan, kami tetap waspada. Kami juga telah mengedarkan imbauan ke puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan dini,” tambahnya.

Nurpatmawati juga mengingatkan tentang kasus DBD pada tahun 2022 yang mencapai lebih dari 1.800 kasus, tetapi mengalami penurunan sejak itu.

“Kami terus mengantisipasi dengan meningkatkan kegiatan BSM,” katanya.***