CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Tercatat sedikitnya lima Kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon terendam banjir pada Selasa (5/3/2024) malam.
Ratusan rumah terendam dengan ketinggian air rata-rata sekira 1 meter lebih akibat luapan sungai di kawasan tersebut.
Seribuan warga pun terpaksa harus mengungsi ke lokasi lebih aman hingga debit air dinyatakan surut demi keselamatan bersama.
Otoritas setempat mendata, awalnya banjir terparah menjangkau lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon yaitu Kecamatan Waled, Karangwareng, Ciledug, Pasaleman dan Pangenan. Sebagian wilayah itu terendam air dan lokasi berada di Kecamatan Waled menimpa Desa Ciuyah dan Gunungsari.
Kemudian, data berkembang wilayah terdampak menjadi delapan meliputi Kecamatan Waled, Pasaleman, Pangenan, Gebang, Karangwareng, Babakan, Ciledug dan Pabedilan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, menyebutkan, di desa Ciuyah ada 712 unit rumah yang terendam, dan satu orang warga dinyatakan meninggal dunia. Kemudian, ada 1.012 KK dan 2.339 jiwa terdampak. Sementara ada 200 warga yang diungsikan di balai desa setempat.
Lalu di desa Gunungsari, ada 1.018 rumah warga yang terendam.
Hal itu menyebabkan 1.263 KK dan 3.428 jiwa yang terdampak. Ratusan warga pun di evakuasi di sekitar balai desa dan beberapa tempat yang tidak ikut terendam. Pihak BPBD sudah mengirimkan beberapa perahu karet, untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir.
“Ketinggian air waktu malam rabu itu mencapai seratus empat puluh senti lebih. Sekarang di beberapa wilayah masih ada yang tergenang tapi sudah mulai surut,” kata Deni, dalam keterangannya, Rabu (6/3/2024).
Menurutnya, data tersebut hasil assesment sementara dan pihaknya masih terus menelusuri kecamatan dan desa-desa mana saja yang terdampak.
Karena saat ini beberapa wilayah masih ada yang terendam dan banyak masyarakat yang terdampak.
“Data lengkapnya masih kami susun dan segera dirilis. Masalahnya di berapa desa banjir susulan datang pagi hari. Ini berdasarkan laporan dari petugas di lapangan,” katanya.
Deni menambahkan, banjir besar tersebut dikarenakan curah hujan dengan intensitas yang tinggi di Kecamatan Waled dan di wilayah hulu yaitu Kabupaten Kuningan. Akibatnya, ini menyebabkan naiknya debit air sungai ciberes sehingga meluap ke pemukiman warga.
Hingga saat ini, perkembangan banjir masih dinamis. Laporan terbaru sedikitnya ada 13 desa di empat kecamatan wilayah Cirebon Timur yang terkena banjir parah. Desa tersebut adalah Ciuyah, Ambit, Gunungsari, Mekarsari, Cibogo, Cisaat, Jatipiring, Ciledug, Jatiseeng Kidul, Astanamukti, Pasaleman, Cilengkrang dan Desa Cilengkrang Girang.
Petugas pun masih terus melakukan pendataan karena beberapa desa masih terendam dan petugas masih melakukan evakuasi.
“Luapan air yang masuk ke pemukiman warga yang terendam sudah mulai ada penurunan. Petugas pun masih melakukan evakuasi menggunakan perahu karet,” ungkapnya.***