CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Seratusan warga berbondong-bondong memenuhi halaman Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, Jumat (22/3/2024) pagi.
Warga yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga, memadati area untuk memanfaatkan penawaran menarik dalam bazar murah yang diselenggarakan khusus di bulan Ramadan.
Dengan semangat yang tinggi, mereka datang dan langsung memenuhi area penjualan.
Mereka bersaing untuk mendapatkan beras, daging, dan sosis yang ditawarkan dengan harga sangat terjangkau.
Antusiasme yang tinggi ini terkadang membuat petugas yang berjaga kewalahan dalam mengendalikan kerumunan.
Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, menerangkan, kegiatan bazar murah digelar setiap Jumat tiap minggunya selama ramadan.
Pihaknya menyediakan lima kilogram beras ditawarkan hanya dengan Rp40 ribu. Sedangkan daging sapi yang biasanya dijual dengan harga sekitar Rp160 ribu per kilogram, hanya dibanderol Rp110 ribu rupiah.
“Harga yang jauh lebih murah dibanding pasar membuat warga rela menunggu satu hingga dua jam untuk mendapatkan kesempatan berbelanja,” kata Kapolresta, disela kegiatan.
Bazar murah ini, kata Sumarni, merupakan bagian dari inisiatif Jumat Berkah Polresta Cirebon.
Tiap kegiatan bazar, pihaknya menyediakan sebanyak 2,5 ton beras dan 1,5 kuintal daging sapi. Tujuannya adalah untuk meringankan beban warga serta membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan.
“Bisa saja ditambah jumlahnya, mengingat antusiasme masyarakat tinggi. Semoga bisa terealisasi dan berjalan optimal,” katanya.
Pihaknya menyebutkan, setiap warga dibatasi pembeliannya dan hanya boleh membeli maksimal dua karung beras.
Kemudian dua kilogram daging, guna memastikan lebih banyak orang dapat menikmati manfaat dari bazar murah ini.
“Bazar murah ini akan berlangsung setiap Jumat hingga Lebaran tiba. Dengan kemungkinan penambahan berbagai komoditas lain yang dibutuhkan oleh masyarakat,” katanya.
“Inisiatif ini diharapkan tidak hanya membantu warga menghemat pengeluaran selama bulan puasa. Tapi juga menjadi momen kebersamaan yang memperkuat tali persaudaraan di tengah masyarakat,” kata Kapolresta.
Berdasarkan pengamatan, kerumunan warga yang membludak sempat menyebabkan beberapa anak terhimpit dan menangis.
Sehingga petugas harus bertindak cepat untuk mengevakuasi mereka dari kerumunan.***