CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Jawa Barat, berlangsung di Kabupaten Cirebon.
Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari sejak Kamis-Sabtu (18-20/7/2024) itu diisi berbagai kegiatan yang mendominasi aspek sosial.
Dalam kegiatan itu, BKKBN Jawa Barat secara resmi meluncurkan Mobil Unit Penerangan Roadshow Ayo Cegah Stunting 7.0 (Mupen Racing) di halaman GOR Ranggajati Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (18/7/2024).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, bersama Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Wahidin, serta Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya, memimpin upacara pelepasan rombongan dengan kendaraan konvoi.
Mereka menuju Desa Sampiran, Kecamatan Talun untuk kegiatan bakti sosial. Di sana, puluhan keluarga menerima bantuan berupa paket sembako dalam upaya pencegahan stunting di Jawa Barat.
“Fokus kami bukan hanya pada pencegahan stunting pada balita. Tapi juga pada remaja dengan program Genre Jabar Beraksi. Hal ini untuk memastikan bahwa pencegahan stunting dapat dimulai sejak dini,” ungkap Fazar kepada wartawan.
Menurut Fazar, kasus stunting di Jawa Barat mencapai 189 ribu, melebihi target prevalensi sebesar 14 persen.
Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya melakukan intervensi lintas sektor guna mencapai target zero stunting.
“Mupen Racing 7.0 adalah salah satu cara kami untuk mensosialisasikan bahaya stunting dan cara pencegahannya kepada masyarakat,” jelasnya.
Fazar juga mengajak pihak swasta untuk turut serta dalam upaya pencegahan stunting, terutama di Kabupaten Cirebon yang masih memiliki prevalensi stunting di atas rata-rata Jawa Barat.
Di sisi lain, Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya mengapresiasi upaya BKKBN dalam menjadikan Kabupaten Cirebon sebagai tuan rumah Harganas tingkat Jawa Barat. Ia berharap kolaborasi ini dapat signifikan menurunkan angka stunting di daerahnya.
“Dinas terkait sudah melakukan berbagai intervensi, dan kami berharap hal ini dapat mengurangi prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon,” tutur Wahyu.
Dengan demikian, diharapkan upaya bersama dari pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat mencegah kasus stunting yang lebih tinggi di masa depan.
Ia menyampaikan bahwa, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) sudah menjalankan intervensi pencegahan stunting.
Salah satunya pendampingan ibu hamil untuk rutin memeriksakan kandungan ke puskesmas dan bidan terdekat. Termasuk pengawasan penyuluh KB pada seribu hari pertama kehidupan atau 1000 HPK.
“Dinas terkait sudah melakukan banyak intervensi, semoga bisa menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.
Wahyu berterima kasih kepada BKKBN yang sudah menjadikan Kabupaten Cirebon sebagai tuan rumah Harganas tingkat Jawa Barat.
“Kami berharap intervensi bersama ini mampu menurunkan angka stunting dan mencegah kasus stunting baru di Kabupaten Cirebon,” jelasnya. ***