CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)— Pondok Pesantren Buntet Cirebon menggelar inisiatif berfokus pada peningkatan kesadaran gizi dengan menyelenggarakan acara makan telur bersama.
Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari seribu santri sebagai bagian dari gerakan santri peduli gizi, di GOR Mbah Muqoyyim, Ponpes setempat, Selasa (30-7).
Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren, KH. Salman Al-Farisi, menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran santri mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi.
“Kami ingin mengingatkan para santri, terutama yang masih remaja, akan pentingnya asupan nutrisi yang baik. Agar mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas,” ujarnya.
Salman memilih telur sebagai simbol makanan bergizi karena kemudahan dalam memperoleh dan mengolahnya. Telur, yang kaya akan protein, vitamin, dan omega-3, dianggap sebagai pilihan ideal untuk memenuhi kebutuhan gizi.
“Telur memiliki banyak manfaat dan bisa dikonsumsi dalam berbagai cara,” tambah Salman.
Senadsa, Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, drh. Makmun, memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini.
Menurut Makmun, telur merupakan sumber protein hewani yang lengkap dan penting untuk mendukung kesehatan serta aktivitas santri.
“Telur dapat membantu mencegah stunting dengan menyediakan protein yang diperlukan untuk pertumbuhan,” katanya.
Makmun juga menyoroti bahwa Indonesia mengalami surplus telur setiap tahun, sehingga telur mudah didapatkan dan dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Dengan kegiatan ini, Pondok Pesantren Buntet Cirebon berharap dapat memberikan contoh positif dalam pemenuhan kebutuhan gizi dan mendorong lembaga pendidikan lainnya untuk menerapkan program serupa.
“Telur mudah dicerna dan diolah, menjadikannya pilihan praktis untuk meningkatkan gizi,” tambah Makmun.***