Bank bjb dan OJK Luncurkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif Digital Berbasis AI

bank bjb bekerjasama dengan OJK hadirkan program ekosistem keuangan inklusif digital berbasis Alartificial intelligence (AI), di SMK Negeri 4 Kota Bandung, Selasa (6/8/2024). /*

BANDUNG, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Di era digital saat ini, pengembangan ekosistem keuangan inklusif. Terutama melalui pendekatan artificial intelligence (AI), menjadi sangat penting untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Teknologi telah membuka peluang signifikan dalam mengatasi tantangan ini, dengan riset McKinsey & Company menunjukkan bahwa AI mampu meningkatkan efisiensi operasional hingga 30% dan mengurangi biaya hingga 20% dalam sektor perbankan.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan penduduk Indonesia mencapai 65,43%, sementara indeks inklusi keuangan berada di angka 75,02%.

Data ini menunjukkan perlunya peningkatan aktivitas literasi dan inklusi keuangan, terutama di segmen-segmen yang memiliki tingkat literasi dan inklusi lebih rendah dari rata-rata nasional.

Sebagai respons terhadap kebutuhan tersebut, bank bjb telah mengambil langkah proaktif dengan meluncurkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif Digital berbasis AI.

Program ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota Bandung pada 6 Agustus 2024, berkolaborasi dengan OJK dan PT Curaweda Palagan Innotech.

Program ini mencakup pembukaan rekening tabungan pelajar untuk 2.000 siswa, pembagian kartu ATM, dan pengenalan layanan perbankan berbasis AI.

Acara peluncuran dihadiri oleh Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Imansyah, Plh. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat M. Ade Afriandi, serta Direktur Konsumer & Ritel bank bjb, Yusuf Saadudin, dan Kepala SMK Negeri 4 Bandung, Agus Setiawan.

Kegiatan dalam acara tersebut meliputi presentasi, pertunjukan tari, dan penyerahan simbolis kartu ATM.

Selain itu, terdapat juga kegiatan observasi implementasi agen Laku Pandai bjb BiSA, peluncuran produk air mineral Hydro4, dan penggunaan QRIS di kantin sekolah.

OJK Provinsi Jawa Barat juga menyampaikan materi sosialisasi tentang pengenalan OJK dan kewaspadaan terhadap kejahatan keuangan ilegal.

“Kami ingin memastikan bahwa para siswa memiliki pemahaman yang kuat dalam mengelola keuangan pribadi mereka sejak dini,” ujar Yusuf Saadudin, dalam keterangannya rilisnya, Selasa (6/8/2024).

Dalam program ini, kata dia, SMK Negeri 4 Bandung juga akan mengimplementasikan aplikasi presensi digital berbasis teknologi deteksi wajah.

Serta memudahkan administrasi dan memberikan pengalaman praktis kepada siswa tentang manfaat teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan penerapan teknologi AI, kami berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih modern dan efisien,” tambah Yusuf.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, bank bjb menghadirkan mobil edukasi yang akan digunakan untuk memberikan edukasi keuangan kepada siswa.

Program “DIGI Goes to School” memungkinkan siswa melakukan transaksi menggunakan QRIS di kantin dan koperasi sekolah, membiasakan mereka dengan konsep cashless society.

“Kami ingin siswa tidak hanya memahami teori keuangan tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Yusuf.

Sekolah juga berkesempatan menjadi agen Laku Pandai bjb BiSA, memungkinkan mereka memberikan layanan transaksi perbankan kepada masyarakat sekitar.

bank bjb menyediakan pelatihan dan edukasi untuk mengoptimalkan layanan ini. Inisiatif ini merupakan langkah konkret bank bjb untuk mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar.

Dengan berbagai inisiatif ini, bank bjb berharap siswa SMK Negeri 4 Kota Bandung dapat lebih memahami dan mengaplikasikan konsep keuangan yang inklusif dan modern.

Program ini diharapkan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengimplementasikan teknologi dan edukasi keuangan.

Yusuf menambahkan bahwa bank bjb berkomitmen untuk terus mendukung program-program inklusi keuangan dan edukasi berbasis teknologi.

“Literasi keuangan yang baik akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi generasi muda dan masyarakat luas,” ungkapnya.

Melalui Program Ekosistem Keuangan Inklusif Digital ini, diharapkan kolaborasi antara lembaga pendidikan, perbankan, dan otoritas keuangan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung inklusi keuangan digital.

Dengan adopsi teknologi AI dan program edukasi yang komprehensif, bank bjb berupaya membangun generasi milenial yang lebih melek keuangan dan siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

“Kami yakin bahwa acara dan kolaborasi seperti ini adalah bagian dari investasi kami untuk masa depan yang lebih baik,” jelas Yusuf.***