CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Tradisi budaya tradisional yang sudah ada sejak dahulu memang harus terus dilestarikan. Salah satunya adalah Rebo Wekasan/Rabu terakhir di bulan Safar dan Tawurji atau Saweran di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, Rabu (4/9/2024).
Pada awal acara keluarga Keraton Kasepuhan beserta tamu undangannya melakukan doa. Acara dilanjutkan dengan menikmati kue Apem secara bersama-bersama.
Setelah itu, dilakukan Tawurji atau Saweran kepada masyarakat sekitar Keraton Kasepuhan yang sangat antusias mengikutinya.
Pangeran Patih Muhammad Nusantara bersyukur karena telah terlaksana berbagai acara dari awal bulan Safar hingga Rabu terakhir yang saat ini sudah dilaksanakan.
“Alhamdulillah telah terlaksana tradisi Rabu Wekasan, di mana Rabu Wekasan adalah Rabu terakhir di bulan Safar. Rangkaian demi rangkaian di bulan Safar sudah terlaksanakan, dari mulai 5 Safar, 15 Safar, dan hari ini Rabu terakhir di bulan Safar kita melaksanakan saweran atau yang biasa disebut Tawurji. Alhamdulillah antusias dari masyarakat. Kita memberikan kebahagiaan bersama” ucapnya kepada para wartawan.
Adapun makna yang terdapat dari tradisi tersebut adalah berdekat dengan masyarakat serta memohon ampun kepada Sang Pencipta serta membersihkan diri agar terhindar dari marabahaya.
“Maknanya sendiri kita berdekat dengan masyarakat khususnya untuk bertolak bala. Dimana bulan Safar ini kita memohon ampun, membersihkan diri agar kita bersih dari marabahaya. Tentunya dengan rangkaian-rangkaian yang sudah kita laksanakan dari mulai Apeman dan yang sekarang kita laksanakan yaitu Tawurji” ujarnya.
Pangeran Raja Patih Gumelar Suryadiningrat menambahkan, rangkaian acara dari awal bulan Safar hingga nanti yang akan mendatang selalu lancar.
“5 Safar kemarin kita mulai Bekasem, jadi ikan yang difermentasi nanti yang akan dibuka di tanggal 5 Maulud. Nanti di tanggal 5 Maulud nanti kita ada rangkaian maulid nabi yaitu siraman panjang. Siraman panjang adalah mencuci peninggalan besi senun yaitu piring tafsi dan piring pengiring yang akan diarak nanti pada saat puncak tanggal 12 Maulud. Insya Allah tanggal 16 September malam acaranya” tambahnya.***