CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM).-Selama masa kehamilan, banyak pantangan makanan yang perlu diperhatikan ibu hamil demi kesehatan dirinya dan perkembangan janin.
Salah satu yang sering diperbincangkan adalah larangan mengonsumsi makanan mentah, seperti sushi, sashimi, atau telur setengah matang, karena diyakini bisa berdampak buruk pada perkembangan otak anak setelah lahir. Tapi, apakah benar larangan ini berbasis ilmiah atau hanya sekadar mitos?
Sebenarnya, larangan mengonsumsi makanan mentah selama hamil bukanlah mitos. Namun, alasan utamanya bukan karena makanan mentah langsung memengaruhi perkembangan otak bayi, melainkan karena risiko infeksi yang bisa ditimbulkan dari konsumsi makanan mentah.
Beberapa penelitian menunjukkan, makanan yang tidak dimasak sempurna, terutama daging, telur, atau seafood, bisa mengandung bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau parasit seperti Toxoplasma.
Infeksi dari bakteri atau parasit ini dapat menyebabkan komplikasi serius selama kehamilan, termasuk keguguran, kelahiran prematur, atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
Selain itu, infeksi dari makanan mentah dapat memengaruhi kesehatan ibu secara keseluruhan, yang pada akhirnya berdampak pada janin. Jika ibu mengalami infeksi berat atau keracunan makanan, ada kemungkinan besar kondisi ini akan memengaruhi perkembangan janin, termasuk otaknya.
Misalnya, infeksi listeria yang sering terkait dengan makanan mentah dapat menyebabkan kerusakan neurologis pada bayi jika tidak segera ditangani.
Meskipun risiko utama dari makanan mentah adalah infeksi, kesehatan dan perkembangan otak anak tetap dapat terpengaruh jika ibu terkena penyakit selama kehamilan. Oleh karena itu, menghindari makanan mentah selama kehamilan adalah tindakan pencegahan yang penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.
Namun, tidak semua larangan makanan selama kehamilan langsung berhubungan dengan risiko terhadap otak bayi. Asupan nutrisi yang seimbang dan kaya akan vitamin serta mineral, seperti asam folat, zat besi, dan omega-3, lebih penting dalam mendukung perkembangan otak janin.
Mengonsumsi makanan sehat dan matang adalah langkah terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal.
Jadi, meskipun larangan mengonsumsi makanan mentah selama hamil adalah fakta, alasan di baliknya lebih terkait dengan risiko infeksi daripada efek langsung pada otak bayi.
Untuk memastikan kehamilan yang sehat dan janin yang berkembang dengan baik, penting bagi ibu hamil untuk mematuhi panduan makanan yang aman dan berkonsultasi dengan dokter secara rutin.***