Hindari 5 Makanan Ini saat Menstruasi Agar Tubuh yang Lebih Nyaman

Ilustrasi seorang wanita yang sedang menstruasi. Foto: Freepik

CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM).- Ketika wanita mengalami menstruasi, tubuh menjalani berbagai perubahan fisik dan hormonal. Selama periode ini, beberapa gejala umum seperti kram, kembung, kelelahan, dan perubahan suasana hati dapat memengaruhi keseharian.

Meskipun setiap wanita memiliki pengalaman yang berbeda, makanan yang dikonsumsi dapat memainkan peran penting dalam memperburuk atau meringankan gejala-gejala tersebut. Beberapa makanan justru dapat memperparah rasa tidak nyaman yang dialami saat menstruasi, sehingga sebaiknya dihindari.

Melansir Berikut ini lima makanan yang sebaiknya dihindari oleh wanita selama menstruasi untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan tubuh:

1. Makanan Tinggi Garam

Salah satu efek samping menstruasi yang paling umum adalah retensi air atau kembung. Konsumsi makanan tinggi garam, seperti makanan olahan, makanan cepat saji, keripik, atau makanan kaleng, dapat memperburuk gejala ini. Garam meningkatkan jumlah natrium dalam tubuh, yang menyebabkan penumpukan cairan berlebih dan membuat perut terasa lebih kembung. Mengurangi asupan garam saat haid dapat membantu mengurangi retensi air dan membuat perut terasa lebih nyaman.

Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang segar dan rendah garam. Buah-buahan dan sayuran segar, seperti semangka, mentimun, dan alpukat, tidak hanya rendah garam, tetapi juga kaya akan serat dan vitamin yang baik untuk tubuh selama menstruasi.

2. Makanan Tinggi Lemak

Makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti daging merah berlemak, makanan cepat saji, dan produk olahan susu, dapat memicu produksi hormon prostaglandin, yang memperparah kontraksi rahim dan menyebabkan kram menstruasi menjadi lebih intens. Lemak jenuh juga dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang pada gilirannya membuat rasa sakit dan kram lebih buruk.

Pilih lemak sehat dari sumber alami seperti ikan berlemak (salmon, sarden), kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun. Lemak sehat ini dapat membantu mengurangi peradangan dan memberikan energi yang lebih stabil selama menstruasi.

3. Kafein

Banyak wanita terbiasa mengonsumsi kopi atau teh berkafein setiap hari, namun saat menstruasi, kafein sebaiknya dikurangi. Kafein dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, termasuk di rahim, yang memperparah kram menstruasi. Selain itu, kafein dapat meningkatkan kecemasan dan membuat suasana hati menjadi lebih tidak stabil. Tidak hanya itu, kafein juga dapat mengganggu tidur, yang justru sangat penting untuk membantu tubuh pulih selama menstruasi.

Sebagai pengganti kopi atau teh berkafein, pilih minuman herbal yang menenangkan seperti teh chamomile atau teh jahe. Teh herbal tidak hanya bebas kafein, tetapi juga memiliki manfaat tambahan seperti meredakan kram dan membantu relaksasi.

4. Gula Berlebihan

Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang tajam, yang berpotensi memengaruhi suasana hati dan energi secara negatif. Lonjakan gula darah bisa menyebabkan kelelahan lebih cepat dan memperburuk gejala PMS seperti iritabilitas, kembung, dan sakit kepala. Selain itu, makanan manis seperti permen, kue, dan soda dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang memperburuk nyeri haid.

Jika kamu ingin sesuatu yang manis, pilih buah-buahan segar seperti pisang, apel, atau beri yang kaya akan antioksidan. Buah-buahan ini memberikan rasa manis alami sekaligus serat dan vitamin yang membantu menjaga keseimbangan energi tanpa lonjakan gula darah yang berlebihan.

5. Makanan dan Minuman Bersoda

Minuman bersoda biasanya mengandung kadar gula tinggi dan zat aditif seperti aspartam yang dapat memperburuk kembung dan gas di perut. Selain itu, soda berkarbonasi dapat memicu gas dalam sistem pencernaan, yang dapat memperburuk perasaan kembung selama menstruasi. Kombinasi antara karbonasi dan gula tinggi membuat minuman bersoda tidak ideal selama menstruasi.

Untuk menggantikan soda, minumlah air putih atau air infused yang ditambah dengan irisan buah seperti lemon, mint, atau timun. Infused water tidak hanya menyegarkan, tetapi juga membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mendukung pencernaan yang sehat.***