CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM).- Ketika mendengar kata diabetes, kebanyakan orang langsung berpikir bahwa penyebab utamanya adalah konsumsi gula yang berlebihan.
Memang benar bahwa makan terlalu banyak makanan manis dapat meningkatkan risiko diabetes, tetapi ada banyak faktor lain yang juga berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini.
Diabetes tipe 2, yang merupakan jenis diabetes paling umum, biasanya disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan gaya hidup yang kurang sehat.
Melansir dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa hal lain yang bisa menjadi pemicu diabetes selain konsumsi makanan manis.
1. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang kurang aktif atau sedentary lifestyle merupakan salah satu faktor risiko utama diabetes tipe 2. Tubuh kita membutuhkan aktivitas fisik untuk membantu insulin bekerja dengan lebih efisien. Ketika kita jarang bergerak, tubuh mulai kesulitan menggunakan insulin dengan baik, dan ini menyebabkan resistensi insulin. Resistensi insulin dapat meningkatkan kadar gula darah, yang jika dibiarkan terus-menerus bisa berujung pada diabetes.
Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan gula sebagai energi dan mencegah penumpukan gula berlebih dalam darah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebiasaan berolahraga secara rutin, minimal 30 menit sehari.
2. Obesitas dan Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan, terutama di sekitar perut, merupakan salah satu penyebab utama resistensi insulin. Lemak visceral (lemak yang menumpuk di sekitar organ internal) dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar. Semakin banyak lemak yang tertimbun, semakin besar pula risiko diabetes tipe 2.
Meskipun tidak semua orang yang mengalami obesitas akan terkena diabetes, menjaga berat badan yang sehat sangat penting untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini.
3. Stres Berkepanjangan
Stres kronis dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Saat kita merasa stres, tubuh melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin untuk membantu menghadapi situasi tersebut. Hormon-hormon ini memengaruhi metabolisme gula dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kadar gula darah jika stres terjadi secara berkepanjangan.
Selain itu, stres juga dapat memicu kebiasaan makan berlebihan atau memilih makanan yang tidak sehat, yang bisa memperburuk risiko terkena diabetes.
4. Kurang Tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi kesehatan tubuh, termasuk untuk mengatur kadar gula darah. Kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan membuat kita lebih cenderung untuk makan berlebihan atau memilih makanan tinggi gula dan lemak.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur secara teratur memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Tidur yang kurang dari 7 jam per malam dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan resistensi insulin.
5. Diet Tinggi Lemak Jenuh
Meskipun gula sering menjadi sorotan utama, konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh juga bisa meningkatkan risiko diabetes. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dalam tubuh dan menyebabkan peradangan, yang dapat memicu resistensi insulin.
Diet yang tinggi lemak jenuh sering kali ditemukan dalam makanan cepat saji, makanan olahan, dan daging merah. Mengurangi konsumsi lemak jenuh dan menggantinya dengan lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan ganda (dari minyak zaitun, alpukat, atau kacang-kacangan) dapat membantu mengurangi risiko diabetes.
6. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, risiko kamu terkena diabetes tipe 2 juga meningkat. Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan seberapa besar risiko seseorang terhadap penyakit ini. Meskipun kamu tidak bisa mengubah faktor genetik, kamu bisa mengelola gaya hidup untuk menurunkan risiko terkena diabetes.
7. Merokok
Kebiasaan merokok tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru dan jantung, tetapi juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Nikotin dan zat berbahaya dalam rokok dapat memengaruhi bagaimana tubuh mengatur insulin dan gula darah. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang memperparah resistensi insulin.
Berhenti merokok bisa secara signifikan mengurangi risiko terkena diabetes dan berbagai penyakit lainnya.
8. Usia yang Bertambah
Risiko diabetes tipe 2 juga meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun. Ini terjadi karena sensitivitas insulin menurun seiring waktu, ditambah dengan faktor gaya hidup yang kurang aktif. Namun, meskipun usia merupakan faktor risiko, menjaga gaya hidup sehat dapat membantu menunda atau bahkan mencegah diabetes.***