Rapim Pemkab Cirebon, Wahyu Mijaya : Percepat Penyerapan APBD dan Penanganan Stunting

Termasuk realisasi APBD, penanganan kemiskinan, serta upaya menurunkan angka stunting.

Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya saat memimpin rapat pimpinan bersama seluruh kepada SKPD di gedung Setda, Selasa (8/10/2024). /* (foto: Diskominfo)

CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) dengan sejumlah kepala perangkat daerah di Ruang Paseban Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Selasa (8/10/2024).

Dalam rapat tersebut, berbagai isu penting dibahas, termasuk realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), penanganan kemiskinan, serta upaya menurunkan angka stunting.

Optimalisasi APBD Menjadi Sorotan Utama Pj Bupati Wahyu Mijaya.

Ia menegaskan bahwa realisasi APBD Kabupaten Cirebon sejauh ini sudah berjalan cukup baik.

Namun, ia menilai perlu adanya percepatan lebih lanjut agar pendapatan dan belanja daerah dapat terealisasi optimal sebelum akhir tahun.

“Beberapa alokasi anggaran masih belum terealisasi, terutama dalam proyek pembangunan. Saya telah meminta laporan prognosis agar kita dapat memantau realisasi yang diproyeksikan pada Oktober, November, dan Desember,” ungkap Wahyu dalam keterangannya.

Ia juga menekankan pentingnya memaksimalkan serapan anggaran yang tersedia agar pembangunan di Kabupaten Cirebon dapat berjalan sesuai target. Meskipun ada perangkat daerah yang belum optimal dalam penyerapan APBD, Wahyu menegaskan hal tersebut bukanlah indikator kinerja yang rendah.

Melainkan karena dominasi anggaran difokuskan pada proyek-proyek besar di sektor pembangunan.

Kemiskinan dan Stunting Dalam Perhatian Selain APBD, kata dia, isu penurunan angka kemiskinan dan stunting juga menjadi fokus penting dalam rapat tersebut.

“Kabupaten Cirebon telah menunjukkan upaya signifikan dalam menangani kedua isu ini,” ungkapnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva’i, menyampaikan bahwa tidak ada indikator kemiskinan dan pengangguran yang mencapai status “merah” (kritis).

Namun, masih diperlukan peningkatan agar pencapaian target bisa masuk ke kategori “hijau” (ideal).

“Kita memiliki beberapa program yang saat ini berada di kategori oranye dan abu-abu. Seluruh perangkat daerah harus bekerja lebih keras agar pencapaian program terkait kemiskinan dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat ditingkatkan,” ujar Hilmy.

Selain kemiskinan, kata Hilmy, stunting juga menjadi perhatian utama.

Pemerintah Kabupaten Cirebon terus berupaya menekan angka stunting dengan berbagai program yang telah berjalan. ”

“Dengan kerja sama berbagai pihak, diharapkan capaian dalam hal ini dapat memberikan hasil yang lebih positif bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.***