CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak (JPPRA) menegaskan kembali komitmen.
Mereka terus berupaya mewujudkan pesantren yang bebas dari segala bentuk kekerasan terhadap santri.
Langkah ini menjadi semakin penting seiring dengan pergantian kepemimpinan di Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI.
Sekretaris Seknas JPPRA, Ustaz Agung Firmansyah, mengungkapkan bahwa kedua kementerian tersebut selama ini menjadi mitra strategis dalam membangun lingkungan pesantren yang ramah anak.
“Berkat dukungan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri PPPA Bintang Puspayoga, JPPRA berhasil dideklarasikan oleh puluhan pondok pesantren pada 2023 lalu sebagai bagian dari upaya mencegah kekerasan anak secara internal,” kata Ustaz Agung, dalam keterangan rilisnya, Senin (21/10/ 2024).
Ia menambahkan bahwa sejak pembentukannya, JPPRA telah aktif menginisiasi berbagai program.
Termasuk pelatihan bagi pengurus pesantren, program penguatan kapasitas santri.
Kampanye kesadaran akan pentingnya pencegahan kekerasan, serta riset dan dialog terbuka.
Tidak hanya itu, mereka juga mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) dan kurikulum pesantren ramah anak yang berorientasi pada perlindungan anak.
“Kami juga mengadakan penyuluhan hukum dengan melibatkan pengacara dan aktivis, yang bertujuan memberikan pemahaman kepada pengurus pesantren dan santri terkait langkah hukum dalam menangani kekerasan,” jelas Ustaz Agung.
Sementara itu, Koordinator Nasional Seknas JPPRA, Kiai Yoyon Syukron Amin, menekankan pentingnya keberlanjutan komitmen ini.
Baik dari JPPRA sendiri maupun dari Kemenag dan Kementerian PPPA. Menurutnya, keberlangsungan program-program perlindungan anak di pesantren sangat dipengaruhi oleh dukungan aktif kedua kementerian tersebut.
“Kami berharap Menteri Agama KH Nasaruddin Umar dan Menteri PPPA Ny. Hj. Arifatul Choiri dapat melanjutkan dukungan terhadap inisiatif kami. Agar lingkungan pendidikan di pesantren semakin ramah dan aman bagi anak-anak,” ujar Kiai Yoyon.
Lebih lanjut, Kiai Yoyon optimistis bahwa kedua menteri yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto akan melanjutkan kerja sama yang baik dengan JPPRA.
Keduanya dikenal memiliki perhatian khusus terhadap isu perlindungan anak, terutama di lingkungan pendidikan, yang menjadi fokus utama JPPRA.
“Kami percaya, Menag dan Menteri PPPA yang baru memiliki kepedulian yang sama dalam mendukung pesantren ramah anak,” pungkasnya. ***