CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, memimpin aksi bersih-bersih sungai.
Kegiatan tersebut dipusatkan pada kawasan kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon pada Minggu (27/10/2024).
Kegiatan yang melibatkan sekitar 25 komunitas pecinta lingkungan ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai.
“Kami bekerja sama dengan berbagai komunitas lingkungan di Kabupaten Cirebon untuk membersihkan area di sekitar Pemkab. Ternyata, masih banyak sampah yang menumpuk di sepanjang sungai, dan kami turun langsung untuk membersihkannya,” kata Wahyu Mijaya disela kegiatan.
Menurut Wahyu, aksi ini tidak hanya bertujuan membersihkan sungai tetapi juga menggerakkan kesadaran warga agar lebih peduli terhadap lingkungan.
Ia mengajak masyarakat untuk memulai kebiasaan menjaga kebersihan dari lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga. “Kami berharap kegiatan ini menginspirasi warga agar lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi sampah dari rumah masing-masing,” tambahnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, yang menilai aksi bersih sungai dapat menjadi sarana efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Gerakan ini bukan hanya soal menghilangkan sampah. Tetapi juga membangun kesadaran serta karakter masyarakat yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya.
Iwan menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Ia menambahkan bahwa salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah memilah sampah berdasarkan jenisnya.
Melalui aksi ini, Pemkab Cirebon berharap gerakan peduli lingkungan dapat tumbuh menjadi kebiasaan kolektif dan berkelanjutan, bukan hanya di momen tertentu, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketika kita membuang sampah sembarangan, dampaknya bukan hanya dirasakan orang lain tetapi juga diri kita sendiri. Semoga gerakan ini menjadi titik awal perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah,” jelasnya.***