Kolaborasi Pemkab Cirebon dan FKDC Bangun Desa Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

Pemkab Cirebon dan FKDC luncurkan program desa ramah disabilitas untuk tingkatkan inklusi sosial dan pemberdayaan masyarakat difabel, Rabu (6/11/2024). /* (foto : Prokompim)

CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon (FKDC) meluncurkan program.

Yakni “Desa Ramah Disabilitas” sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan memberdayakan penyandang disabilitas.

Program ini bertujuan untuk memastikan setiap individu, tanpa terkecuali, mendapatkan kesempatan yang setara dalam berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, mengungkapkan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan desa-desa di Kabupaten Cirebon ramah terhadap penyandang disabilitas.

“Kami berharap, dengan adanya kerjasama antara FKDC dan pemerintah, dapat meningkatkan partisipasi dan kemampuan teman-teman disabilitas dalam berbagai bidang, baik sosial, ekonomi, maupun budaya,” ujarnya pada peluncuran program tersebut, Rabu (6/11/2024).

Program ini telah diimplementasikan di tiga kecamatan, yaitu Lemahabang, Greged, dan Astanajapura, dengan sejumlah desa percontohan yang telah siap menjadi model bagi pengembangan inklusivitas.

Di tiga kecamatan ini, tujuh desa aktif mendapatkan pendampingan dari FKDC untuk menciptakan desa yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.

“Pendampingan yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari pelatihan keterampilan, pemberdayaan ekonomi, hingga penyuluhan bagi masyarakat dan keluarga penyandang disabilitas agar dapat lebih menerima dan mendukung mereka,” jelas Wahyu.

Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Indra Firtirani, menyatakan dukungannya terhadap kolaborasi antara Pemkab Cirebon dan FKDC.

“Sinergi ini merupakan langkah nyata untuk memberikan kesempatan yang lebih baik bagi saudara-saudara kita yang penyandang disabilitas, agar mereka bisa lebih berdaya dan mandiri,” ungkap Fitri sapaan akrabnya.

Fitri juga menekankan pentingnya dukungan sosial dalam membangun kepercayaan diri penyandang disabilitas. Hal ini penting agar mereka dapat berdikari dan berperan aktif di tengah masyarakat, serta meraih kesempatan yang lebih luas di berbagai sektor.

FKDC memainkan peran kunci dalam mendorong terciptanya komunitas yang lebih inklusif, serta memfasilitasi masyarakat untuk lebih terbuka dan menerima kehadiran penyandang disabilitas.

Selain itu, FKDC juga memberikan pelatihan keterampilan, termasuk pelatihan usaha mandiri bagi penyandang disabilitas produktif, guna membantu mereka meraih kesempatan yang setara.

Salah satu fokus penting dari program ini adalah pendataan penyandang disabilitas di setiap desa. Hal ini dilakukan agar pemerintah desa dapat merancang program pemberdayaan yang lebih tepat sasaran dan efektif. Indra menambahkan, “Dengan data yang akurat, kami dapat memberikan bantuan yang lebih tepat, baik berupa pendampingan, pelatihan, atau dukungan finansial untuk modal usaha,” katanya.

Program “Desa Ramah Disabilitas” ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.

“Serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas,” paparnya.***