CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon baru-baru ini menggelar Pendidikan Kader Ulama (PKU).
Kegiatan digagas sebagai program strategis untuk mencetak generasi ulama muda yang memiliki wawasan keagamaan luas dan keterampilan kepemimpinan yang mumpuni.
Program ini bertujuan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia di bidang agama.
Sekaligus mempersiapkan pemimpin yang mampu menghadapi tantangan sosial yang semakin kompleks.
PKU diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai pesantren, organisasi keagamaan, serta perwakilan MUI Kecamatan se-Kabupaten Cirebon. Selama tiga hari pelaksanaan, para peserta diberikan pembekalan materi mendalam mengenai fiqih, tasawuf, aqidah, dan kajian kontemporer terkait peran agama dalam kehidupan sosial-politik.
Tidak hanya ilmu agama, peserta juga dilatih dalam keterampilan kepemimpinan, manajerial, serta pengelolaan isu-isu sensitif yang sering muncul di tengah masyarakat.
“Program PKU ini tidak hanya bertujuan menghasilkan ulama yang kuat dalam ilmu agama, tetapi juga ulama yang mampu menjadi pemimpin dan problem solver dalam menghadapi tantangan masyarakat,” ungkap KH. Masykur Ibnu Ilyas, Direktur Program PKU MUI Kabupaten Cirebon yang juga merupakan mantan pimpinan DPRD Kabupaten Cirebon, dalam keterangannya, Sabtu (9/11/2024).
PKU mendapat perhatian positif dari berbagai kalangan tokoh agama dan praktisi.
KH. Azmi Alify, salah seorang tokoh agama, mengapresiasi upaya MUI Cirebon dalam menyelenggarakan program ini.
Pihaknya juga turut melibatkan narasumber dari kalangan tokoh agama dan akademisi.
Mereka berbagi pengalaman dan wawasan dalam menghadapi tantangan zaman serta perubahan sosial yang cepat.
Kepada para peserta, KH. Mad Qosim, pengasuh Pondok Pesantren Abu Mansur Kaliwulu Plered, menyampaikan harapannya.
Agar para calon ulama muda ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Saya berharap peserta aktif dan dapat berperan langsung dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi umat,” ujarnya.
Selain penyampaian materi, peserta juga dilibatkan dalam diskusi dan simulasi terkait pengelolaan isu sosial serta penyusunan program-program sosial yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Seperti pembinaan akhlak dan strategi menangani potensi konflik.
Pendekatan ini dinilai penting untuk menyiapkan ulama yang tidak hanya menguasai teori agama.
“Akan tetapi juga terampil dalam merespons tantangan kehidupan bermasyarakat yang dinamis,” ungkapnya.
Ketua Umum MUI Kabupaten Cirebon menegaskan bahwa organisasi ini berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan kader ulama.
Agar lebih banyak ulama yang lahir dengan kemampuan intelektual dan keterampilan kepemimpinan yang mumpuni.
“Melalui program ini, kami berharap ulama yang terlahir dapat menjawab tantangan zaman serta menjadi penjaga keharmonisan di tengah masyarakat yang majemuk,”ujarnya.
Dengan adanya Pendidikan Kader Ulama, MUI Kabupaten Cirebon berharap dapat membentuk komunitas yang lebih religius, moderat, dan harmonis.
Serta siap menghadapi permasalahan sosial yang semakin kompleks di era modern ini.
“Program ini menjadi langkah penting dalam menciptakan pemimpin agama yang tidak hanya memahami agama, tetapi juga peduli terhadap keberagaman dan kedamaian sosial,” terangnya.***