Peringati Hari Diabetes Sedunia, Tim Endokrin UMJ Gelar Penyuluhan di RSUD Al Ihsan Bandung

Tim Mahasiswa Spesialis Keperawatan Endokrin dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) saat menggelar kegiatan penyuluhan kepada pasien diabetes melitus (DM) di RSUD Al Ihsan Bandung, Kamis (14/11/2024). /* (foto: Ist)

BANDUNG,(ETNOLOGIMEDIA.COM).– Memperingati Hari Diabetes Sedunia (World Diabetes Day) 2024, Tim Mahasiswa Spesialis Keperawatan Endokrin dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar kegiatan penyuluhan kepada pasien diabetes melitus (DM) di RSUD Al Ihsan Bandung.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya diabetes serta langkah-langkah pencegahannya.

Peringatan Hari Diabetes Sedunia pada 14 November setiap tahunnya diselenggarakan untuk menarik perhatian dunia terhadap ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh penyakit diabetes.

Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa pada tahun 2021, sekitar 537 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, dengan prevalensi global mencapai 10,5% dari populasi dewasa (usia 20-79 tahun).

Diperkirakan, pada tahun 2030 angka ini akan meningkat menjadi 643 juta dan mencapai 783 juta pada 2045.

Dalam rangka memperingati momentum tersebut, tim Endokrin yang terdiri dari Sri Atun, Ners. M.Kep, Yani Nurhayani, Ners.M.Kep, dan Ristonilassius, Ners.M.Kep melakukan giat penyuluhan yang difasilitasi oleh Tim PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) RSUD Al Ihsan.

Para peserta dari kalangan masyarakat juga mendapatkan pemahaman mengenai konsep diabetes melitus.

Mereka memberikan sosialisasi perihal tata cara pencegahannya, serta manfaat senam kaki diabetes.

Yani Nurhayani, salah seorang anggota tim penyuluhan, menjelaskan bahwa salah satu materi penting dalam kegiatan tersebut adalah senam kaki diabetes.

Senam kaki diabetes, kata dia, merupakan bagian dari Evidence Based Practice (EBP), yang terbukti dapat menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus.

“Selain itu, senam ini memiliki manfaat lain seperti memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil. Serta mencegah kelainan bentuk kaki,” ujar Yani, yang juga merupakan Dosen S1 keperawatan Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan (UMMADA) Cirebon, dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024).

Tim penyuluh lainnya, Ristonilassius, menjelaskan, senam kaki merupakan latihan yang dilakukan pasien diabetes. Hal itu untuk mencegah terjadinya luka serta membantu melancarkan peredaran darah di area kaki.

“Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kekuatan otot betis dan paha. Serta mengatasi keterbatasan gerak yang sering dialami oleh pasien DM,” tambahnya.

Senada, dikatakan Sri Atun, menerangkan, diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia (tingginya kadar gula darah) dan intoleransi glukosa.

Penyakit ini terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.

Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti gangguan pada jantung, ginjal, dan pembuluh darah.

“Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam bagi pasien diabetes. Tentunya mengenai cara mengelola penyakit ini dengan lebih baik serta mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut,” jelasnya.***