Memutuskan untuk resign dari pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika harus berpisah dengan lingkungan kerja dan rekan kerja yang sudah menjadi bagian dari keseharian.
Namun, keluar dengan cara yang profesional dan elegan penting dilakukan agar hubungan baik tetap terjaga, terutama dengan mantan atasan. Menjaga hubungan yang harmonis setelah resign bisa membuka peluang karier di masa depan dan menunjukkan profesionalisme yang tinggi.
Lalu, bagaimana cara resign dengan elegan sambil memastikan hubungan baik tetap terjaga? Berikut ini beberapa tipsnya.
Mengutarakan niat resign dengan cara yang tepat adalah langkah pertama yang penting. Sampaikan alasan resign dengan jujur, tetapi tetap profesional dan tidak mencemarkan nama baik perusahaan atau rekan kerja. Fokus pada pengembangan karier dan keinginan untuk mengeksplor peluang baru, bukan hanya pada ketidakpuasan terhadap pekerjaan atau atasan. Dengan menyampaikannya secara positif, atasan akan lebih memahami dan menghargai keputusanmu daripada melihatnya sebagai tindakan yang emosional atau impulsif.
Selanjutnya, tunjukkan rasa hormat dengan tetap menjalani tugas hingga hari terakhir secara profesional. Selesaikan semua pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan pastikan transisi berjalan dengan lancar sebelum berpamitan. Jika memungkinkan, bantu proses serah terima tugas kepada pengganti atau tim yang akan melanjutkan pekerjaan tersebut. Tindakan ini akan membuktikan bahwa kamu profesional, bertanggung jawab, dan menghargai kesempatan yang telah diberikan perusahaan selama ini.
Terakhir, setelah keluar dari perusahaan, tetap jaga komunikasi yang baik. Hubungi mantan atasan atau rekan kerja dari waktu ke waktu, baik melalui media profesional seperti LinkedIn atau pertemuan yang santai. Ini bisa membantu membangun hubungan yang berkelanjutan dan membuka peluang kolaborasi di masa depan. Kesediaan untuk tetap berhubungan menunjukkan bahwa kamu menghargai koneksi dan profesionalisme yang telah dibangun sebelumnya.***