CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, meresmikan “Zona Melantai (Membaca lan Nyantai)” di Balekota Kamis (12/12/2024).
Ruang kolaborasi ini diharapkan menjadi wadah diskusi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem kerja yang inklusif dan inovatif.
“Dengan Zona Melantai, kami ingin menciptakan lingkungan kerja yang lebih terbuka, produktif, dan fleksibel. Ini adalah simbol transformasi dalam cara kerja pemerintahan kita,” ujar Agus Mulyadi saat acara peresmian.
Turut hadir dalam acara tersebut Pj Sekda Kota Cirebon, Iing Daiman, para staf ahli, asisten, dan kepala perangkat daerah. Peresmian Zona Melantai ini juga diiringi dengan diskusi High-Level Meeting TPID Kota Cirebon, yang membahas ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.
Agus Mulyadi menegaskan bahwa Zona Melantai tidak hanya sekadar ruang fisik, tetapi juga mencerminkan perubahan budaya kerja yang lebih efisien dan kolaboratif.
“Kami ingin mengurangi formalitas birokrasi yang kerap menghambat pengambilan keputusan,” tambahnya.
Peresmian ini mendapat dukungan penuh dari Bank Indonesia (BI) Cirebon.
Agus menyampaikan apresiasi kepada BI dan berharap ruang ini menjadi platform yang mempererat sinergi lintas sektor untuk menyelesaikan berbagai tantangan di Kota Cirebon.
Selain meresmikan Zona Melantai, Pj Wali Kota juga memberikan penghargaan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon yang terus bekerja keras menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Melalui koordinasi dengan pedagang dan distributor, TPID berhasil menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai, dan bawang.
Edukasi masyarakat juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dalam mengelola konsumsi dan daya beli di tengah kenaikan harga.
“Kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha menjadi kunci sukses dalam pengendalian inflasi dan ketahanan pangan. Ini bukti bahwa sektor swasta juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi,” tegas Agus.
Ia menambahkan, dengan harapan agar langkah-langkah strategis yang telah dirancang dapat segera diimplementasikan demi memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
“Mari kita bersama-sama menjawab tantangan ini dan memastikan Kota Cirebon terus berkembang sebagai kota yang kokoh, maju, dan inklusif,” pungkasnya.***