Musrenbang Tematik, Solusi Fokus pada Kelompok Rentan dalam Pembangunan

Musrenbang tematik Pemkab Cirebon memfokuskan pada perempuan dan anak untuk mewujudkan pembangunan inklusif di Kecamatan Kedawung, Selasa (7/1/2025). /* (foto: Prokompim) 

CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tematik yang mengusung tema “Perempuan dan Anak Kabupaten Cirebon” digelar di Kecamatan Kedawung pada Selasa (7/1/2024).

Kegiatan ini diinisiasi oleh Bapelitbangda Kabupaten Cirebon, dengan tujuan memberikan perhatian lebih kepada isu-isu yang selama ini kurang tersorot dalam perencanaan pembangunan.

Terutama terkait dengan perempuan, anak-anak, disabilitas, dan lansia.

Penjabat (PJ) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pendekatan tematik ini sangat penting dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Ia menilai kelompok-kelompok rentan, seperti perempuan kepala keluarga dan anak-anak.

Lantaran seringkali tidak mendapat perhatian yang memadai dibandingkan sektor pembangunan lainnya seperti infrastruktur.

“Musrenbang tematik ini bertujuan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok rentan mendapatkan perhatian yang lebih besar. Dengan memberikan akses yang lebih mudah terhadap sumber daya ekonomi dan pelatihan pemberdayaan,” ungkap Wahyu.

Ia juga menekankan pentingnya perlindungan anak dan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai dua prioritas utama dalam mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon.

Saat ini masih tercatat sebagai salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Barat.

Wahyu menambahkan bahwa fokus pada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Karena merupakan langkah strategis untuk menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Menurutnya, perempuan yang menjadi kepala keluarga memerlukan dukungan lebih dalam hal akses ekonomi.

Serta pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan agar mereka bisa lebih mandiri secara finansial.

“Pemberdayaan ekonomi perempuan akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan keluarga, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan di daerah ini,” jelasnya.

Dengan pendekatan tematik ini, Wahyu berharap bisa mempercepat upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Cirebon.

“Meskipun Cirebon masih berada di lima besar daerah termiskin di Jawa Barat, kita yakin dengan fokus yang tepat pada kelompok rentan, kita dapat keluar dari posisi tersebut dalam beberapa tahun ke depan,” tegasnya.

Selain itu, Wahyu juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap penyandang disabilitas dan lansia.

Dengan memberikan akses yang lebih baik pada pelayanan dasar dan program pemberdayaan ekonomi.

Musrenbang tematik ini dianggap sebagai langkah awal untuk merancang kebijakan pembangunan yang lebih inklusif dan berbasis pada kebutuhan kelompok rentan.

“Kami berharap, dengan kerjasama semua pihak, pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan dapat terwujud,” jelasnya.***