CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM) – Kesiapan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon dalam menghadapi potensi kebakaran masih jauh dari kata ideal.
Dengan luas wilayah yang mencakup 40 kecamatan, ketersediaan armada dan pos pemadam kebakaran dinilai sangat tidak memadai.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Sarana Prasarana Disdamkarmat, Eno Sujana, mengungkapkan bahwa Kabupaten Cirebon hanya memiliki 16 unit armada pemadam kebakaran.
Dari jumlah tersebut, hanya 12 armada yang masih layak beroperasi, termasuk dua unit mobil suplai, sementara empat unit lainnya rusak dan tidak bisa digunakan.
“Jumlah armada yang kami miliki tidak sebanding dengan luasnya wilayah. Idealnya, setiap kecamatan memiliki satu unit armada sesuai instruksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” ujar Eno Sujana dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).
Eno menjelaskan, untuk memenuhi standar pelayanan, Kabupaten Cirebon memerlukan 40 armada dan 40 pos pemadam kebakaran satu unit untuk setiap kecamatan.
Saat ini, kata dia, Disdamkarmat hanya memiliki 11 pos yang tersebar di beberapa wilayah, mulai dari barat hingga timur Kabupaten Cirebon.
“Kondisi ini mempersulit upaya penanganan kebakaran secara cepat dan efektif, terutama di wilayah yang jauh dari pos terdekat,” tambah Eno.
Salah satu daerah yang mendesak untuk didirikan pos baru adalah Kecamatan Jamblang.
Selain padat penduduk, wilayah ini memiliki banyak industri yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
“Jamblang sangat membutuhkan pos Damkar. Meski dekat dengan pos Palimanan, kondisi di sana terlalu kompleks untuk hanya mengandalkan satu pos,” jelas Eno.
Sayangnya, kata Eno, hingga saat ini tidak ada anggaran untuk pembangunan pos baru di tahun 2025.
Eno juga menyoroti kendala di Pos Damkar Greged, yang dibangun tahun lalu tetapi belum dapat beroperasi secara optimal. Masalah utama adalah minimnya infrastruktur penunjang, termasuk kondisi jalan yang menantang.
“Kondisi jalan di Greged berkelok dan menanjak, sehingga membutuhkan armada yang sesuai. Selain itu, sarana-prasarana seperti alat pelindung diri (APD) juga belum memadai,” ungkapnya. ***