CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon menekankan modernisasi pertanian di wilayahnya.
Hal itu dinilai merupakan solusi jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat sektor pangan daerah. Dengan penerapan teknologi modern, hasil panen dapat meningkat tanpa harus memperluas lahan pertanian.
Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip, mengungkapkan bahwa modernisasi memungkinkan petani untuk melakukan panen lebih dari sekali dalam setahun.
Tentunya dengan bantuan peralatan industri pertanian yang canggih.
“Yang kedua adalah modernisasi pertanian. Jadi yang biasa satu kali panen jadi dua atau tiga kali panen didukung oleh alat-alat industri pertanian yang modern. Sehingga berpenghasilan tinggi tanah tersebut,”* ujar Tasrip, disela kegiatannya, Kamis, (30/1/2025).
Menurutnya, modernisasi bukan hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga memotivasi petani untuk lebih optimal dalam mengelola lahan.
Dengan peralatan modern, petani dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanpa harus bergantung pada pola tradisional yang kurang efisien.
Tasrip juga menegaskan bahwa jika teknologi pertanian modern diterapkan secara luas di Cirebon.
Maka daerah ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam meningkatkan sektor agraris mereka.
Dukungan terhadap modernisasi pertanian, lanjut Tasrip, merupakan bentuk investasi jangka panjang.
“Sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut,” katanya.
Ia menekankan bahwa Kabupaten Cirebon memiliki peran strategis dalam menopang ketahanan pangan di Jawa Barat, bersama dengan Indramayu, Karawang, dan Subang.
Oleh karena itu, ia menyerukan agar pemerintah daerah memberikan prioritas pada perlindungan lahan hijau untuk kebutuhan pangan.
“Lahan pertanian hijau untuk kepentingan kebutuhan pangan. Apalagi Kabupaten Cirebon mendukung penguatan sektor pangan di Jawa Barat, maka selayaknya ada prioritas,” katanya.***