CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Pemerintah Kabupaten Cirebon terus menggenjot pelaksanaan program strategis daerah demi mewujudkan visi dan misi pembangunan yang telah dicanangkan.
Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, menegaskan dua isu utama yang kini menjadi perhatian serius.
Terutama dalam teknis penanganan sampah dan penertiban administrasi desa.
Penegasan tersebut disampaikan Agus saat memimpin rapat koordinasi bersama seluruh camat se-Kabupaten Cirebon di Ruang Paseban, Kantor Bupati Cirebon, Kecamatan Sumber, Rabu (7/5/2025).
Rapat ini digelar sebagai langkah konsolidasi untuk mempercepat realisasi berbagai program prioritas pemerintah daerah.
“Salah satu yang kami dorong adalah pelaksanaan program ‘Kampung Sehat dan Kampung Bersih’. Fokus utamanya adalah penataan lingkungan, terutama pengelolaan sampah yang saat ini sudah mengkhawatirkan, khususnya di wilayah Cirebon Timur,” ujar Agus.
Agus menyebut, kondisi sampah yang tak terkelola dengan baik berdampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh camat untuk segera mengoordinasikan upaya penanganan sampah hingga ke tingkat desa.
“Ini menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada keseriusan dari kecamatan dan desa agar ada progres nyata,” tegasnya.
Selain isu lingkungan, Wabup juga menekankan pentingnya penataan administrasi desa yang tertib dan sesuai prosedur.
Ia meminta agar seluruh rencana kerja dan administrasi pemerintahan desa diselesaikan tepat waktu guna mendukung kelancaran proses penganggaran.
“Target kita, seluruh administrasi desa sudah rampung paling lambat 20 Desember 2025. Dengan begitu, keputusan APBD bisa segera ditetapkan dan pencairan anggaran bisa dilakukan sejak awal tahun,” paparnya.
Agus juga menekankan peran strategis camat sebagai penghubung utama antara pemerintah kabupaten dan pemerintahan desa.
Camat diharapkan bisa menjadi pengawas sekaligus pengarah pelaksanaan program strategis di lapangan.
Rapat koordinasi ini dinilai sebagai momentum penting untuk menyamakan persepsi, memperkuat sinergi lintas sektor.
“Serta meningkatkan efektivitas pelaksanaan pembangunan daerah, terutama dalam menyelesaikan persoalan klasik seperti sampah dan administrasi,” pungkasnya.***