CIREBON, (ETNOLOGIMEDIA.COM)- Pemerintah Kabupaten Cirebon menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan sejarah hubungan maritim dan budaya antara Cirebon dan Tiongkok.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Cirebon, Imron, dalam acara “Project Forum Promotional Event” yang digelar di hotel Kecamatan Kedawung, Rabu (14/5/2025).
Acara tersebut menjadi ruang diskusi strategis untuk menggali potensi sejarah pelayaran dan perdagangan masa lalu yang melibatkan Cirebon dan bangsa Tiongkok.
Bupati Imron menekankan pentingnya merekonstruksi narasi sejarah tersebut sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Cirebon.
“Di Kabupaten Cirebon ini banyak terdapat komunitas Tionghoa dan budaya Cina yang masih lestari. Mulai dari kuliner hingga tradisi, semua memiliki akar sejarah yang kuat. Kami ingin sejarah ini diangkat kembali dan diabadikan agar generasi muda dapat mengenal dan bangga terhadap warisan leluhurnya,” ujar Imron dalam penyampaiannya.
Sebagai langkah konkret, Pemkab Cirebon berencana mendirikan “Museum Maritim Cirebon”, yang akan merekam secara visual dan edukatif sejarah kedatangan bangsa Tiongkok ke wilayah pesisir utara Jawa ini.
Imron menambahkan, berdasarkan sejumlah temuan dan hasil riset, perairan Cirebon menyimpan banyak artefak bersejarah, termasuk yang berkaitan dengan ekspedisi Laksamana Cheng Ho.
“Ada kapal dan benda peninggalan dari masa lalu yang masih berada di dasar laut. Ini bukan hanya legenda, tapi perlu dibuktikan dengan data dan kajian ilmiah,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pelestarian sejarah ini bukan sekadar alat menarik investor, namun lebih sebagai upaya menjaga warisan budaya.
Namun demikian, Pemkab tetap membuka ruang bagi kerja sama internasional, termasuk dengan investor dari Tiongkok.
“Kalau ada yang tertarik berinvestasi, tentu kami sambut baik. Tapi fokus utama kami adalah pelestarian sejarah dan budaya. Investor dipersilakan ikut mendukung proses ini,” ungkap Imron.
Inisiatif ini juga dikaitkan dengan pengembangan kawasan Segitiga Rebana (Cirebon-Subang-Majalengka), yang tengah diproyeksikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.
Meski demikian, Imron menekankan bahwa pendekatan yang digunakan tetap berbasis budaya.
“Kami kabupaten yang terbuka, baik untuk kebudayaan maupun pembangunan. Tapi untuk proyek museum ini, semangatnya adalah menjaga sejarah dan jati diri kita sebagai daerah maritim,” ujarnya.
Ke depan, Pemkab Cirebon akan membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak.
Baik akademisi, komunitas budaya, maupun pemerintah pusat untuk mendukung ekskavasi bawah laut, pengumpulan data sejarah.
Serta edukasi publik mengenai pentingnya pelestarian warisan budaya.
“Kami ingin anak-anak muda tahu bahwa Cirebon memiliki sejarah maritim yang luar biasa. Ini bisa menjadi kekuatan baru, bukan hanya dari segi pariwisata, tapi juga identitas budaya kita,” pungkas Bupati Imron.***